Verbatim:4: Perbedaan antara revisi

24 bita ditambahkan ,  11 bulan yang lalu
k
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 55: Baris 55:
Sekarang gak ada revolusi apa-apa kita nggak mikir kebudayaan. Selain [[Dana Keistimewaan|Danais]]. Jadi di tengah revolusi, kita itu melangsungkan kongres kebudayaan, kebayang nggak itu? di tengah itu, setahu saya itu [[aksi polisionil]] luar biasa oleh Belanda itu. Dan kita bukan dipilih di Jogja tapi di Magelang, soalnya Jogja sama Madiun lagi tegang.  
Sekarang gak ada revolusi apa-apa kita nggak mikir kebudayaan. Selain [[Dana Keistimewaan|Danais]]. Jadi di tengah revolusi, kita itu melangsungkan kongres kebudayaan, kebayang nggak itu? di tengah itu, setahu saya itu [[aksi polisionil]] luar biasa oleh Belanda itu. Dan kita bukan dipilih di Jogja tapi di Magelang, soalnya Jogja sama Madiun lagi tegang.  


Siapa aja yang datang? hampir seluruh pimpinan nasional itu datang. [[Soekarno datang]]. Hatta datang. Ki Hajar Dewantoro datang. bahkan Panglima Sudirman, itu datang. Dari situlah lahir salah satu kampus terbesar seniman itu, ISI Yogyakarta. Itu rekomendasinya dia itu. Akademik kesenian itu.  
Siapa aja yang datang? hampir seluruh pimpinan nasional itu datang. [[Soekarno]] datang. [[Mohammad Hatta|Hatta]] datang. [[Ki Hadjar Dewantara]] datang. bahkan Panglima Sudirman, itu datang. Dari situlah lahir salah satu kampus terbesar seniman itu, ISI Yogyakarta. Itu rekomendasinya dia itu. Akademik kesenian itu.  


Jadi dari awal orang-orang Republik sudah sadar bahwa kebudayaan itu penting gitu. Tapi kebudayaan macam apa? Di situ Soekarno memperingatkan dalam kongres itu tolong pikirkan baik-baik. Dan gak ada...lanjutannya nggak ada. Pikirkan baik-baik, kata dia. Nah saya melihat bahwa ketika kita disuruh pikirkan baik-baik, maka ada sekelompok orang ketika Jogja, pindah ibu kota, pindah dari Jogja ke Jakarta, karena nggak mungkin di...apa rekomendasi-rekomendasi kongres itu dijalankan di Yogyakarta. Sekarang setelah itu agresi militer Belanda kedua, '49. Lahirlah Lekra di situ, '50. 17 Agustus '50.
Jadi dari awal orang-orang Republik sudah sadar bahwa kebudayaan itu penting gitu. Tapi kebudayaan macam apa? Di situ Soekarno memperingatkan dalam kongres itu tolong pikirkan baik-baik. Dan gak ada...lanjutannya nggak ada. Pikirkan baik-baik, kata dia. Nah saya melihat bahwa ketika kita disuruh pikirkan baik-baik, maka ada sekelompok orang ketika Jogja, pindah ibu kota, pindah dari Jogja ke Jakarta, karena nggak mungkin di...apa rekomendasi-rekomendasi kongres itu dijalankan di Yogyakarta. Sekarang setelah itu agresi militer Belanda kedua, '49. Lahirlah Lekra di situ, '50. 17 Agustus '50.