Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Lua error in Modul:Effective_protection_level at line 63: attempt to index field 'TitleBlacklist' (a nil value).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
SingkatanPDI-P/PDIP, PDI Perjuangan
Ketua umumMegawati Soekarnoputri
Sekretaris JenderalHasto Kristiyanto
Dibentuk10 Januari 1973; 51 tahun lalu (1973-01-10) (sebagai PDI)
15 Februari 1999; 25 tahun lalu (1999-02-15) (sebagai PDI Perjuangan)
Dipisah dariPDI
Kantor pusatJl. Diponegoro No. 58, Menteng, Jakarta Pusat 10310
Sayap pemudaBMI (Banteng Muda Indonesia)
Sayap IslamBAMUSI (Baitul Muslimin Indonesia)
IdeologiPancasila[1]
Nasionalisme ekonomi[2]
Nasionalisme Indonesia[2]
Populisme[2]
Soekarnoisme[3] Sekularisme[4]
Posisi politikKiri-tengah[5]
Afiliasi internasionalAliansi Progresif[6]
Dewan Liberal dan Demokrat Asia
SloganKerja Kita, Kerja Indonesia
Kursi di DPR
128 / 575
Kursi di DPRD I
418 / 2.232
Kursi di DPRD II
2.803 / 17.340
Situs web
pdiperjuangan.id

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik Indonesia, dan partai dari Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo.

PDI-P saat ini dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Indonesia, dan merupakan putri dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno.

Ideologi partai didasarkan pada filosofi nasional resmi Indonesia, yaitu Pancasila.

Sejarah

Berkas:PDIP HQ.jpg
Kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta

Pada Kongres Nasional 1993, Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia, salah satu dari tiga partai politik yang diakui oleh pemerintahan "Orde Baru" Presiden Soeharto. Hasil ini tidak diakui oleh pemerintah, yang terus mendorong Budi Harjono, calon ketua umum yang dipilihnya, untuk dipilih. Kongres Khusus diadakan di mana pemerintah mengharapkan Harjono terpilih, tetapi Megawati sekali lagi muncul sebagai pemimpin terpilih. Posisinya semakin terkonsolidasi ketika Majelis Nasional PDI meratifikasi hasil kongres.

Pada bulan Juni 1996, Kongres Nasional kembali diadakan di Kota Medan, di mana Megawati tidak diundang; anggota anti-Megawati hadir. Dengan dukungan pemerintah, Suryadi, mantan ketua umum, terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI. Megawati menolak mengakui hasil kongres ini dan terus memandang dirinya sebagai pemimpin sah PDI.

Pagi 27 Juli 1996, Suryadi mengancam akan mengambil kembali markas PDI di Jakarta.[7] Para pendukung Suryadi (kabarnya dengan dukungan Pemerintah) menyerang Markas Besar PDI dan menghadapi perlawanan dari pendukung Megawati yang ditempatkan di sana sejak Kongres Nasional di Medan. Dalam bentrokan berikutnya, pendukung Megawati berhasil bertahan di markas. Kerusuhan pun terjadi—pada tahap yang dianggap terburuk yang pernah dilihat Jakarta pada masa "Orde Baru"—yang disusul dengan tindakan keras pemerintah. Pemerintah kemudian menuding kerusuhan itu terjadi pada Partai Rakyat Demokratik (PRD). Meski digulingkan sebagai ketua oleh Suryadi dan pemerintah, acara tersebut sangat mengangkat profil Megawati, memberikan simpati dan popularitas nasional.

PDI kini terpecah menjadi dua fraksi, Megawati dan Suryadi. Yang pertama ingin berpartisipasi dalam pemilihan legislatif 1997, tetapi pemerintah hanya mengakui yang terakhir. Dalam pemilu, Megawati dan pendukungnya memberikan dukungan kepada Partai Persatuan Pembangunan dan PDI hanya meraih 3% suara. Menyusul pengunduran diri Soeharto dan pencabutan batasan "Orde Baru" pada partai politik nasional, Megawati mendeklarasikan pembentukan PDIP, menambahkan sufiks "perjuangan" untuk membedakan fraksi partainya dari fraksi yang didukung pemerintah. Dia terpilih sebagai ketua umum PDIP dan dinominasikan sebagai presiden pada tahun 1999.

Struktur kepengurusan

Berikut merupakan susunan pengurus PDI Perjuangan untuk masa kerja 2019-2024 hasil Kongres V di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, 10 Agustus 2019.[8]

Pencapaian pada pemilihan umum

Pada pemilu legislatif 2009, PDIP mendapat 95 kursi (16,96%) di DPR, setelah mendapat 14.600.091 suara (14,03%). Dengan hasil tersebut, PDIP menempati posisi ketiga dalam perolehan suara serta kursi di DPR. Pada pemilu legislatif 2014, PDIP mendapat 109 kursi (19,46%) di DPR, setelah mendapat 23.681.471 suara (18,95%). Dengan hasil tersebut, PDIP menempati posisi pertama dalam perolehan suara serta kursi di DPR.[9] Pada pemilu legislatif 2019, PDIP mendapat 128 kursi (22,26%) di DPR, setelah mendapat 27.053.961 suara (19,33%). Dengan hasil tersebut, PDIP menempati posisi pertama dalam perolehan suara serta kursi di DPR.[10]

Pemilihan umum legislatif

Pemilu Nomor Urut Suara (%) Kursi (%) Perubahan kursi Peringkat
1999
11
35.689.073 (33,74%)
153 / 500
33,12%
(baru)
1
Status koalisi: Pro-Pemerintah
2004
18
21.026.629 (18,53%)
109 / 550
19,82%
  44 kursi
2
Status koalisi: Oposisi
2009
28
14.600.091 (14,03%)
95 / 560
16,96%
  14 kursi
3
Status koalisi: Oposisi
2014
4
23.681.471 (18,95%)
109 / 560
19,46%
  14 kursi
1
Status koalisi: Pro-Pemerintah
2019
3
27.053.961 (19,33%)
128 / 575
22,26%
  19 kursi
1
Status koalisi: Pro-Pemerintah

Pemilihan umum presiden

Pemilu Nomor Urut Calon Presiden Calon Wakil Presiden Putaran Pertama Putaran Kedua
Suara Persen Hasil Suara Persen Hasil
1999* - Megawati Soekarnoputri - 313 44,72% Kalah
- - Megawati Soekarnoputri 396 56,57% Terpilih
2004 2 Megawati Soekarnoputri Hasyim Muzadi 31,569,104 26.61% Putaran 2 44,990,704 39.38% Kalah
2009 1 Megawati Soekarnoputri Prabowo Subianto 32,548,105 26.79% Kalah
2014 2 Joko Widodo Jusuf Kalla 70,997,833 53.15% Terpilih
2019 01 Joko Widodo Ma'ruf Amin 85,607,362 55.50% Terpilih

Catatan: Nama tebal menandakan anggota partai

*Pemilihan 1999 berlangsung di MPR dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan terpisah.

Tokoh

Organisasi sayap partai

  • Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi)
  • Taruna Merah Putih (TMP)
  • Banteng Muda Indonesia (BMI)
  • Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem)
  • Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI)

Lihat pula

Referensi

  1. Nurjaman, Asep (2009). "Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia". www.neliti.com. Diakses tanggal 3 Desember 2022. 
  2. 2,0 2,1 2,2 Bulkin, Nadia (24 October 2013). "Indonesia's Political Parties". Carnegie Endowment for International Peace. Diakses tanggal 1 August 2019. 
  3. Bachtiar (18 October 2020). "Di Rakornas, Hasto Tegaskan PDIP Satu-Satunya Partai Yang Konsisten Implementasikan Nilai-nilai Nasionalisme dan Soekarnoisme". Teropong Senayan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-18. Diakses tanggal 1 December 2020. 
  4. Nurjaman, Asep (2009). "Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia". www.neliti.com. Diakses tanggal 13 November 2022. 
  5. Indonesia Electoral, Political Parties Laws and Regulations Handbook - Strategic Information, Regulations, Procedures. June 2015. ISBN 9781514517017. 
  6. "Parties & Organisations". Progressive Alliance. Diakses tanggal 09-11-2018. 
  7. B., Edy (10 August 1996). "Kronologi Peristiwa 27 Juli 1996". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2007. 
  8. Nurita, Dewi (10 Agustus 2019). "Inilah Susunan Pengurus PDIP Komplit Periode 2019-2024". Tempo.co. Tempo.co. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 
  9. "KPU sahkan hasil pemilu, PDIP nomor satu". BBC Indonesia. 10 Mei 2014. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 
  10. Farisa, Fitria Chusna (31 Agustus 2019). Wiwoho, Laksono Hari, ed. "KPU Sahkan Perolehan Kursi Parpol di DPR RI 2019-2024, PDI-P Terbanyak". Kompas.com. Diakses tanggal 1 September 2019. 

Pranala luar

  • Lua error in Modul:Official_website at line 90: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).

Templat:Parpol2024 Templat:Parpol2019

Templat:Parpol2009 Templat:Parpol2004 Templat:Parpol1999 Lua error in Modul:Authority_control at line 1174: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).