Kabupaten Malang

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Asal usul nama

Nama Malang hingga saat ini masih dalam perdebatan. Secara garis besar, ada dia versi mengenai penamaan "Malang".

Versi 1

Istilah "Malang" mengambil dari kata Malangkucecwara yang berari "Tuhan akan membantu kita menaklukkan yang jahat". Versi ini belum disepakati oleh para ahli.

Versi 2

"Malang" dalam bahasa Jawa berarti "penghalang" atau "yang menghalang-halangi".

Istilah itu muncul dari kisah Kesultanan Mataram dalam upaya menaklukkan sebuah wilayah (yang saat ini adalah kawasan Malang) di tahun 1614. Penaklukkan tersebut adalah untuk menyatukan seluruh wilayah di pulau Jawa menjadi satu kesultanan, yaitu Kerajaan Mataram. [1]

Sedangkan Kabupaten Malang mewakili nama sebuah wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yang dahulunya menjadi satu kesatuan bernama Malang. Saat ini, Malang sendiri digunakan dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Sejarah

Pada awalnya Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri dan dipimpin oleh Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes. Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri. Saat jatuh ke tangan Singasari, status Kediri menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (12221227).

Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Kesultanan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.

Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkret seperti :

Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (16741680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Setelah Trunojoyo, Malang kembali menjadi basis perlawanan terhadap VOC pada tahun 1768. Penguasa Malang saat itu yaitu Adipati Malayakusuma mempertahankan Malang dari serbuan VOC bersama pangeran asal Mataram bernama Prabujaka. Setelah berperang cukup lama, Malang akhirnya jatuh ke tangan VOC. Malayakusuma dan Prabujaka kemudian berhasil ditangkap. Prabujaka dibuang ke luar Jawa sementara Malayakusuma berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Pegunungan Tengger.


Awal abad ke-19 ketika pemerintahan Hindia-Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah lainnya, dipimpin oleh seorang bupati.

Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Regentswoning te Malang. TMnr 60005900.jpg
Kediaman bupati Malang (sekitar 1935)

Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad ke-9 dalam bentuk Kerajaan Singasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 November 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.

Maskot

Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Februari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Hal ini lalu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) ditetapkan sebagai maskot flora, sedangkan Burung Cucak Ijo sebagai maskot fauna. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 hektare yang untuk burung cucak ijo disediakan lahan seluas 0,5 hektare, dan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.

Geografi

Batas wilayah

Utara Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu
Timur Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo
Selatan Samudra Hindia
Barat Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri

Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra Hindia di sebelah selatan. Kota Malang menjadi enklave di tengah-tengah kabupaten ini.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur.

Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.

Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak ditanami tebu dan hortikultura, seperti salak dan semangka. Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi dan kakao (daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.

Penduduk

Ekonomi

Pemerintahan

Secara administrasi, pemerintahan Kabupaten Malang dipimpin oleh seorang bupati dan wakil bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten, sedangkan kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2005, bupati Malang dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kabupaten. Bupati dan Wakil Bupati Malang saat ini adalah Sanusi dan Didik Gatot Subroto yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kecamatan

Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang hingga tahun 2008. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang dan sejak tahun 2001 menjadi daerah otonom setelah ditetapkan menjadi kota. Terdapat beberapa kawasan kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Kecamatan Lawang, Turen, dan Kepanjen.

Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan, 12 kelurahan, dan 378 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.464.369 jiwa dengan luas wilayah 3.530,65 km² dan sebaran penduduk 698 jiwa/km².[2][3]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
35.07.06 Ampelgading 13 Desa
35.07.03 Bantur 10 Desa
35.07.14 Bululawang 14 Desa
35.07.05 Dampit 1 11 Desa
Kelurahan
35.07.22 Dau 10 Desa
35.07.01 Donomulyo 10 Desa
35.07.29 Gedangan 8 Desa
35.07.10 Gondanglegi 14 Desa
35.07.17 Jabung 15 Desa
35.07.11 Kalipare 9 Desa
35.07.23 Karangploso 9 Desa
35.07.28 Kasembon 6 Desa
35.07.13 Kepanjen 4 14 Desa
Kelurahan
35.07.31 Kromengan 7 Desa
35.07.25 Lawang 2 10 Desa
Kelurahan
35.07.20 Ngajum 9 Desa
35.07.27 Ngantang 13 Desa
35.07.02 Pagak 8 Desa
35.07.33 Pagelaran 10 Desa
35.07.18 Pakis 15 Desa
35.07.19 Pakisaji 12 Desa
35.07.07 Poncokusumo 17 Desa
35.07.26 Pujon 10 Desa
35.07.24 Singosari 3 14 Desa
Kelurahan
35.07.04 Sumbermanjing Wetan 15 Desa
35.07.12 Sumberpucung 7 Desa
35.07.15 Tajinan 12 Desa
35.07.30 Tirtoyudo 13 Desa
35.07.16 Tumpang 15 Desa
35.07.09 Turen 2 15 Desa
Kelurahan
35.07.21 Wagir 12 Desa
35.07.08 Wajak 13 Desa
35.07.32 Wonosari 8 Desa
TOTAL 24 442


Pendidikan

Perguruan Tinggi

Budaya

Transportasi

Lihat Juga

Kabupaten Malang
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦭꦁ
 • Abjad Pegonكابوڤاتين مالاڠ
 • Osob KiwalannetapubaK ngalaM
Searah jarum jam: Candi Kidal, Candi Singosari, Pantai Balekambang, panorama Gunung Semeru dari Turen, dan panorama Gunung Arjuno dari Singosari
Lambang resmi Kabupaten Malang
Motto: 
Satata gama karta rahardja
(Jawa) Menata segalanya untuk kesejahteraan
Lua error in Modul:Mapframe at line 701: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Peta
Lua error in Modul:Location_map at line 425: Kesalahan format nilai koordinat.
Koordinat: Lua error in Modul:Coordinates at line 614: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Hari jadi28 November 760 (umur 1264)
Ibu kotaKepanjen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 33
  • Kelurahan: 12
  • Desa: 378
Pemerintahan
 • BupatiSanusi
 • Wakil BupatiDidik Gatot Subroto
 • Sekretaris DaerahDr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
Luas
 • Total146.789,65 km2 (56,675,80 sq mi)
Populasi
 • Total2.703.176
 • Kepadatan752/km2 (1,950/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 92,85%
Kristen 4,45%
- Protestan 3,10%
- Katolik 1,35%
Hindu 1,87%
Buddha 0,79%
Konghucu 0,01%
Kepercayaan 0,03%[5]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa Malangan (dominan), Tengger, Madura, Lainnya
 • IPMKenaikan 71,38 Tinggi (2022)
Kenaikan 70,60 Tinggi (2021)[6]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
Lua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Kode area telepon+62 341
Pelat kendaraan
Kode KemendagriLua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
DAURp 1.750.595.276.000,- (2020)[7]
Semboyan daerahMalang Makmur
Slogan pariwisataThe Heart of East Java
Flora resmiApel
Fauna resmiCucak ijo
Situs webwww.malangkab.go.id

Kabupaten Malang (Jawa: Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦭꦁ; Pegon: كابوڤاتين مالاڠ; Osob Kiwalan: netapubaK ngalaM) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kepanjen, yang sebelumnya berada di Kota Malang. Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten Malang juga merupakan kabupaten terluas keempat di Pulau Jawa setelah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Malang tahun 2021, penduduk kabupaten Malang berjumlah 2.654.448 jiwa (2020), dengan kepadatan 752 jiwa/km2.[4]

Kota Malang merupakan enklave dari kabupaten ini. Kabupaten ini memiliki Penekslave yaitu wilayah yang terpisah dengan wilayah utamanya yaitu di kawasan Malang Barat, yang terdiri atas Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang; Kabupaten Mojokerto; dan Kabupaten Pasuruan; di utara, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kota Batu, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah Metropolitan Malang).

Ekonomi

Agrobisnis

Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Malang adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:

  • Sayur mayur: tomat, kubis, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll
  • Padi
  • Tebu
  • Tanaman hias
  • Kayu-kayuan: Sengon, Jabon

Hasil peternakan meliputi:

  • Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)
  • Daging & telur ayam ras
  • Susu sapi perah
  • Daging & susu kambing ettawa
  • Daging kelinci

Industri

Industri di Kabupaten Malang banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:

  • Industri gula rafinasi
  • Industri teh
  • Industri makanan olahan (keripik buah, keripik kentang, aneka camilan, dll)
  • Industri pemotongan & pengolahan kayu
  • Industri pengolahan susu
  • Industri pengolahan daging ayam kampung

Transportasi

Bus

Transportasi darat menggunakan bus antarkota di Kabupaten Malang umumnya terkonsentrasi pada tiga terminal bus Kota Malang seperti Terminal Arjosari, Terminal Landungsari dan Terminal Hamid Rusdi (Gadang). Sedangkan moda transportasi antar kecamatan di Kawasan Malang Raya menggunakan bus mini, angkutan pedesaan ataupun MPU bison terkonsentrasi pada beberapa sub terminal yang tersebar di Dampit, Batu, Gondanglegi, Karangploso, Lawang, Madyopuro, Mulyorejo, Singosari, Kepanjen, Tumpang, Turen dan Wonosari.

Kereta api

Malang terletak di jalur kereta api lintas selatan dan tengah (KertosonoMalang) serta lintas timur Jawa (MalangBangil). Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates. Kabupaten Malang juga memiliki stasiun kereta api nonaktif seperti Stasiun Gondanglegi dan Stasiun Dampit

Pesawat

Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan MalangJakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Batavia Air) serta MalangDenpasar (Wings Air), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdul Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari.

Pariwisata

Kabupaten Malang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Malang.

Wisata gunung

Wisata air

Wisata air terjun

Wisata sejarah

  • Candi Singosari dan arca Dwarapala, terletak di Kecamatan Singosari,
  • Candi Jago (Jayaghu) di Kecamatan Tumpang, merupakan makam Ranggawuni
  • Candi Badut terletak di kecamatan Dau Candi Badut oleh Purbatjaraka dikaitkan dengan sebuah prasasti yang di temukan di kelurahan Merjosari, yaitu prasasti Dinoyo. Prasasti berbahasa sanskerta dan berhuruf Jawa kuno itu berangka tahun Candrasangkala: nayana vayu ras yang mengandung arti angka tahun saka 682 atau 760 Masehi. isi prasasti yang menceritakan raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.
  • Candi Kidal di kecamatan Tumpang, merupakan makam Anusapati, perlu diketahui di mana semua candi di kabupaten Malang sebagian besar adalah peninggalan sejarah kerajaan Singhasari, kecuali beberapa situs purbakala di sekitar wilayah Dau, Wagir dan Turen merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan.
  • Candi Songgoriti terletak di kecamatan Batu.
  • Candi Sumberawan terletak di kecamatan Singosari Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia mengadakan perjalanan keliling. Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya) dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai 15 masehi yaitu pada periode Majapahit

Wisata pantai

Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Rotsen in de branding langs het strand aan de zuidkust van Java ter hoogte van Malang TMnr 10024229.jpg
Pantai di kabupaten Malang (tahun 1907-1931)
  • Donomulyo: Modangan (70 km dari pusat kota Malang), Ngliyep (62 km), Jonggring Saloko (69 km), Kondang Bandung, Kondang Iwak, Bantol, Nglurung, Ngebros
  • Gedangan: Bajul Mati (58 km), Wonogoro (55 km), Nganteb, Gua Cina
  • Bantur: Balekambang (57 km), Kondang Merak (59 km), Kipas
  • Sumbermanjing Wetan: Tamban (68 km), Rawa Indah, Tambak Asri (60 km), Sendangbiru (Segoro Anakan) (69 km),
  • Tirtoyudo: Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km)
  • Ampelgading: Licin (64 km)

Wisata agro

  • Kebun Teh PTPN Wonosari di Desa Ketindan kecamatan Lawang, terdapat agrowisata serta cottage,kolam pemandian dan transportasi wisata yang dapat disewa jika ingin berlibur.
  • Wisata petik jeruk, di desa Selorejo kecamatan Dau
  • PWEC (Petungsewu Wildlife Ecosystem Conservation) di desa Petungsewu Dau
  • Wisata durian, disepanjang jalan raya NgantangKasembon tepatnya di desa Pait.
  • Wisata petik buah naga di Gondanglegi.
  • Wisata petik strawberry di Desa Pandesari, Pujon.

Wisata religi

  • Masjid Tiban, di Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.[9]
  • Feng Shui Asri Abadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang
  • GKJW Peniwen, di Desa Peniwen. Desa Peniwen termasuk 41 Desa Kristen yang ada di Jawa Timur, Kampung Kristen di Jawa Timur inilah yang dikenal dengan sentra Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), yaitu gereja beraliran Kristen Protestan yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.
  • GKJW Sitiarjo, di Desa Sitiarjo.
  • Pesarehan Gunung Kawi, di Gunung Kawi.
  • Makam Mbah Jago Pati, di Desa Tangkilsari.

Kuliner khas

Masakan

Kabupaten Malang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:

Makanan ringan

Kabupaten Malang mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:

Minuman

Kabupaten Malang mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:

Oleh-oleh

Kabupaten Malang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:

Olahraga

Sepak bola

  • Arema FC, klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 Indonesia
  • Persekam Metro FC, klub milik pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009–2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia

Kedua klub ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Catatan kaki

Referensi

  1. Lusiana, Ameilia Hera (23 Jul 2023). Bukan Bernasib Malang, Ini Asal Usul dan Makna Nama Kota Malang. https://radartegal.disway.id/read/659436/bukan-bernasib-malang-ini-asal-usul-dan-makna-nama-kota-malang/15. Diakses pada 27 Sep 2023.
  2. "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  3. "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  4. 4,0 4,1 "Kabupaten Malang Dalam Angka 2021" (pdf). 26 Februari 2021. hlm. 97. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  5. "Penduduk Menurut Wilah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Malang". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 19 Januari 2021. 
  6. "Metode Baru Indeks Pembangunan 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 31 Desember 2022. 
  7. "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 11 April 2021. 
  8. "Air Terjun Banyu Anjlok, di Tepi Pantai dengan Keunikan Tersendiri". Travelmate Kamu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-17. Diakses tanggal 21 April 2015. 
  9. Ainun, Yatimul. Asdhiana, I Made, ed. "Masjid Ajaib di Malang, Wisata Religi Favorit". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-14. Diakses tanggal 2012-08-24. 

Pranala luar

Lua error in Modul:Authority_control at line 1174: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).