Kabupaten Gresik

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Kabupaten Gresik
Kabupaten Surabaya (1950 - 1974)
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦓꦽꦱꦶꦏ꧀
 • Pégoڠگرسۓ
 • BelandaGrissee
Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Julukan: 
  • Pudak
  • Industri
Motto: 
Satya bina kertaraharja
Templat:Lang icon Setia membina kesejahteraan
Lua error in Modul:Mapframe at line 701: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Peta
Lua error in Modul:Location_map at line 425: Kesalahan format nilai koordinat.
Koordinat: Lua error in Modul:Coordinates at line 614: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri8 Agustus 1950 (Sebagai Kabupaten Surabaya)
20 Maret 1974 (Sebagai Kabupaten Gresik)[1]
Dasar hukumPP Nomor 38 Tahun 1974
Hari jadi9 Maret 1487; 537 tahun lalu (1487-03-09) (Hari Jadi Kabupaten)
27 Februari 1974; 50 tahun lalu (1974-02-27) (Hari Jadi Pemkab)
Ibu kotaGresik
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
  • Kelurahan: 26
  • Desa: 330
Pemerintahan
 • BupatiFandi Akhmad Yani
 • Wakil BupatiAminatun Habibah
 • Sekretaris DaerahIr. Achmad Washil Miftahul Rachman, M.T.
Luas
 • Total1.193,76 km2 (460,91 sq mi)
Populasi
 (2023)[2]
 • Total1.344.648
 • Kepadatan1.098/km2 (2,840/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,23%
Kristen 1,53%
- Protestan 1,21%
- Katolik 0,32%
Hindu 1,10%
Buddha 0,07%
Konghucu 0,01%
Lainnya 0,06%[3]
 • BahasaBahasa Nasional:
Indonesia (resmi)
Bahasa Pengantar:
Inggris (utama)
Arab
Mandarin
Bahasa Daerah:
Jawa (Dominan)
Madura
Bawean
Lainnya
 • IPMKenaikan 76,50 (2021)
Tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
Lua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
Kode area telepon031 (Daratan Gresik)
0325 (Pulau Bawean)
Pelat kendaraanW – A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*
Kode KemendagriLua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
DAURp 982.169.880.000,- (2020)[5]
Flora resmiKuweni
Fauna resmiRusa bawean
Situs webwww.gresikkab.go.id

Kabupaten Gresik (sebelumnya bernama Kabupaten Surabaya) (Jawa: Hanacaraka: ꦓꦽꦱꦶꦏ꧀, Pégo: ڠگرسۓ, bahasa Belanda: Grissee) adalah sebuah wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Kecamatan Gresik meskipun Kantor Bupati Gresik terletak di Kecamatan Kebomas. Kabupaten Gresik memiliki luas sekitar 1.194 km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas Laut Jawa. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten Gresik berjumlah 1.311.215 jiwa dengan kepadatan 1.098 jiwa/km2.[2]

Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai daerah tempat berdirinya Pabrik Semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik.

Pabrik Peleburan dan Pemurnian Tambang (smelter) terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia juga akan berdiri di Gresik. Bersama dengan Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Thomas Stamford Raffles dalam bukunya, The History of Java mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata giri gisik, yang berarti gunung di tepi pantai, merujuk pada topografi kabupaten yang berada dipinggir pantai.

Di Gresik juga pernah dikenal sebuah nama tempat bernama Jaratan. Nama ini secara historis melekat pada peta buatan pelayar Belanda pada awal abad ke-7 M. Nama ini dianggap sebagai salah satu dari 2 buah pelabuhan yang ada di Gresik, lokasinya berada di Muara Bengawan Solo tepatnya di Pulau Mangare, Desa Watu Agung.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik termasuk salah satu kabupaten di dalam wilayah pesisir utara Provinsi Jawa Timur.[6] Letak Kabupaten Gresik berada di sebelah barat laut Kota Surabaya yang merupakan ibu kota provinsi. Pusat Pemerintahan Kabupaten Gresik yaitu Kecamatan Gresik berada 20 km sebelah utara Kota Surabaya. Kabupaten Gresik terbagi dalam 18 kecamatan dan terdiri dari 330 desa dan 26 kelurahan.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112°–113° BT dan 7°–8° LS dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2–12 meter di atas permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di atas permukaan laut.[7]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Gresik berbatasan dengan:

Utara Laut Jawa
Timur Kota Surabaya dan Selat Madura
Selatan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto
Barat Kabupaten Lamongan

Topografi[sunting | sunting sumber]

Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujung Pangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gresik sebagian besar merupakan tanah kapur yang relatif tandus. Ketinggian tanah di Wilayah Kabupaten Gresik berada pada 0 – 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong. Kondisi topografi pada Kabupaten Gresik bervariasi pada kemiringan 0-2 %, 3-15 %, dan 16-40% serta lebih dari 40 %. Sebagian besar mempunyai kemiringan 0-2 % mempunyai luas + 94.613,00 Ha atau sekitar 80,59 %, sedangkan wilayah yang mempunyai kemiringan lebih dari 40 % lebih sedikit + 1.072,23 Ha atau sekitar 0,91%.[7]

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Keadaan permukaan air tanah di Wilayah Kabupaten Gresik pada umumnya relatif dalam, hanya daerah-daerah tertentu di sekitar sungai atau rawa-rawa saja yang mempunyai pemukaan air tanah agak dangkal.

Pola aliran sungai di Kabupaten Gresik memperlihatkan wilayah Gresik merupakan daerah muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong dan juga dilalui oleh Kali Surabaya di Wilayah Selatan. Sungai-sungai ini memiliki sifat aliran dan kandungan unsur hara yang berbeda. Sungai Bengawan Solo mempunyai debit air yang cukup tinggi dengan membawa sedimen lebih banyak dibandingkan dengan Kali Lamong, sehingga pendangkalan di Sungai Bengawan Solo lebih cepat. Dengan adanya peristiwa tersebut mengakibatkan timbulnya tanah-tanah oloran yang sering kali oleh penduduk dimanfaatkan untuk lahan perikanan.

Selain dialiri oleh sungai-sungai tersebut di atas, keadaan hidrologi Kabupaten Gresik juga ditentukan oleh adanya waduk, embung, mata air, pompa air dan sumur bor.[7]

Iklim[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik beriklim tropis seperti wilayah lain di Indonesia. Berdasarkan klasifikasi iklim, wilayah Kabupaten Gresik termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw). Suhu rata-rata tahunan di wilayah ini adalah ±28,3 °C dan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±76%. Jumlah curah hujan tahunan di wilayah Gresik adalah 1200–1600 mm per tahun dan dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120 hari hujan per tahun. Musim penghujan di Kabupaten Gresik biasanya berlangsung sejak bulan Desember hingga bulan Maret dengan bulan terbasah adalah Januari yang jumlah curah hujan per bulannya lebih dari 250 mm per bulan, sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus.[7] Templat:Gresik weatherbox

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Steen met tekst Grissee TMnr 60046661.jpg
Prasasti di Kabupaten Gresik

Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14, serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatra dan daratan Asia (termasuk India dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era VOC.

Pada tahun 1680 kedatuan Giri tunduk dibawah Mataram, selanjutnya Gresik dipegang oleh Kyai Puspodiwangsa pada tahun 1688, dengan nama gelar Kyai Tumenggung Pusponegoro. Tahun 1738 Gresik diambil alih oleh Madura ketika Bupati-Bupati Jawa di Mataram, kemudian Bupati Gresik merebut kembali tahta Gresik dibantu Oleh Bupati Ponorogo hingga kembali.

Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Gresik hanyalah sebuah kawedanan dibawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun 1953 merupakan titik awal industrialisasi di Gresik.

Semula Kabupaten Gresik ini bernama Kabupaten Surabaya (masuk wilayah administrasi Surabaya). Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974, seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke Kabupaten Gresik.

Kabupaten Gresik terkenal sebagai Kota Walisongo, hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang makamnya berada di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kabupaten Gresik disebut sebagai Kota Santri yang berarti Kawasan Industri dengan Slogan Kota Gresik Berhias Iman yang berarti Gresik yang bersih, hijau, aman sehat, menuju kawasan industri, maritim, agama, dan niaga.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati Gresik

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Gresik

Lambang Daerah[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 tahun 1975:

  • Lambang Daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang keadaan daerah.
  • Segilima, melambangkan Pancasila yang mendasari sosio cultural, historis, dan aktivitas ekonomi.
  • Warna Kuning, melambangkan keluhuran budi dan kebijaksanaan, sedangkan warna tepi hitam melambangkan sikap tetap teguh dan abadi.
  • Kubah Masjid, melambangkan agama yang dianut mayoritas, yakni Islam.
  • Rantai yang tiada ujung pangkal, melambangkan persatuan dan kesatuan.
  • Segitiga Sama Kaki sebagai Puncak Kubah Masjid, melambangkan bahwa tidak ada kekuasaan yang tertinggi selain Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • Gapura Abu-Abu Muda, melambangkan suatu pintu gerbang pertama masuk dalam suatu daerah sebagaimana penghubung antara keadaan diluar dan dalam daerah.
  • 17 Lapisan Batu. Melambangkan tanggal 17 yang merupakan pencetus revolusi Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah.
  • Ombak laut yang berjumlah 8, melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal tercetusnya Revolusi Indonesia.
  • Mata Rantai 45, melambangkan bahwa pada tahun 1945 merupakan tonggak sejarah dan tahun peralihan dari zaman penjajahan menuju zaman kemerdekaan Indonesia yang jaya kekal abadi.
  • Cerobong Asap, melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut maupun udara.
  • Perahu Layar, Garam, Ikan Laut dan Tanah melambangkan bahwa mata pencaharian rakyat Kabupaten Gresik adalah Nelayan dan Petani.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik memiliki sekitar 1.054 sekolah, 234.109 siswa dan 18.782 guru.

Perguruan Tinggi[sunting | sunting sumber]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa industri di Kabupaten Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Industri Plywood, dan Maspion. Selain itu terdapat juga sektor penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat. Kabupaten Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas 2.200 MW.

Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh Jalan Tol Surabaya-Gresik, yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Selain itu perekonomian masyarakat Kabupaten Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok, Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garmen.

Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Gresik menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Timur yaitu mencapai 6,58% atau di atas rata-rata nasional provinsi. Meskipun demikian, kemajuan pembangunan di Gresik tidak mengabaikan sektor pelayanan publik. Demikian juga sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sampai saat ini tahun 2020 sudah mencapai Rp 83 triliun. Tingginya angka PDRB tak lepas dari geliat sektor industri dan jasa yang begitu pesat.[8]

Fauna[sunting | sunting sumber]

Fauna Identitas Kabupaten Gresik adalah Rusa Bawean yaitu Rusa yang berasal dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Rusa Bawean selain menjadi fauna identitas atau maskot Kabupaten Gresik, tetapi juga hewan kebanggaan warga Gresik.

Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh IUCN. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.

Tinggi rusa bawean jantan dilaporkan sekitar 60 – 70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Bobot dewasa 50 – 60 kg. Rusa ini berwarna coklat. Pejantannya memiliki tanduk bercabang 3 yang dapat tumbuh sepanjang 25 – 47 cm. Tanduk ini dipergunakan pejantan untuk memenangkan betina di musim kawin.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Rekor MURI[sunting | sunting sumber]

Pemberian Imunisasi untuk 703 bayi usia dibawah 1 tahun sekaligus berhasil dicatat di buku Museum Rekor Indonesia (MURI). Penciptaan Rekor baru MURI ini berhasil diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Gresik dengan PT Petrokimia Gresik dalam Rangka HUT PT Petrokimia Gresik ke-39 & HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 tahun 2011.

Adipura Bangunpraja[sunting | sunting sumber]

Adipura Bangunpraja merupakan lambang spremasi kebersihan kota. Dalam Rangkaian Kirab Piala Adipura ke-8 untuk Kabupaten Gresik, petugas kebersihan bernama Suwandi, warga Kembangan, dan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Mochammad Safi'i, warga Bungah, mendapatkan doorprize umroh.

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menuturkan, bagi yang beruntung mendapatkan umroh diharapkan bisa menunaikannya. Hadiah itu belum sebanding dengan perannya menjaga kebersihan kota. Adipura diraih juga berkat peran serta seluruh komponen masyarakat.

Adiwiyata[sunting | sunting sumber]

Adiwiyata adalah penghargaan lingkungan hidup yang diberikan pada sekolah-sekolah yang melaksanakan program pelestarian lingkungan. Program pelestarian yang dimaksud mencakup kegiatan penghijauan, daur ulang sampah, bahkan hingga memasukkan materi lingkungan pada muatan lokal yang diajarkan pada murid-murid di sekolahnya.

Pada tahun 2012, 5 sekolah di Kabupaten Gresik juga mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata dan 1 sekolah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Internasional[sunting | sunting sumber]

Di dunia Internasional pun, Kabupaten Gresik telah menerima beberapa penghargaan antara lain yaitu Asean Development Citra Award dari lembaga resmi internasional. Penghargaan Majelis Ilmu kepada Bupati Gresik dari Kerajaan Brunei Darussalam tahun 2008.

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Makanan[sunting | sunting sumber]

Makanan khas Kabupaten Gresik adalah:

  • Nasi Krawu
  • Pudak
  • Sego Rumo
  • Otak-Otak Bandeng
  • Bandeng Sapit
  • Bonggolan
  • Jubung
  • Ayas
  • Ubus
  • Martabak Usus
  • Arang-Arang Kambang
  • Bali Welot (Bali Belut)
  • Kotokan Bandeng
  • Ndog Bader
  • Gajih Pinggir
  • Bontosan Giri, hanya ada di daerah sekitar Makam Sunan Giri.
  • Sego Menir
  • Lontong Manggul
  • Sego Karak
  • Kella Celok
  • Bubur Masin

Minuman[sunting | sunting sumber]

Minuman khas Kabupaten Gresik adalah:

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Objek wisata[sunting | sunting sumber]

Pulau Bawean merupakan salah satu Pulau yang ada di Kabupaten Gresik. Di antara tujuan wisata Bawean adalah: Noko Gili, Pantai Bayangkara, Pantai Tanjunggaang, Pulau China, Pantai Selayar, Danau Kastoba, dll.

  • Pantai Delegan

Pantai ini terletak di Desa Delegan, Kecamatan Panceng dari Kecamatan Gresik berjarak sekitar 40 km, setelah dari Sidayu dan melewati Hutan Jati Panceng ada papan penunjuk arah menunjukkan wisata Pantai Delegan, dari jalan arteri masuk ke utara sekitar 1 km sudah sampai di lokasi.

Pantai Delegan sangat cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih ini setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari. Pantai Delegan dibuka untuk umum sejak tahun 2003.

Wisata ziarah[sunting | sunting sumber]

  • Makam Fatimah binti Maimun, di Desa Leran, Keamatan Manyar
  • Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), di Desa Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik
  • Makam Sunan Gisik / Raden Santri (Pelopor Penyebar Agama Islam di Madura dan Bima), di Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik
  • Makam Sunan Giri, di Desa Giri, Kecamatan Kebomas
  • Makam Sunan Prapen (Cucu Sunan Giri), di Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas
  • Makam Kanjeng Sepuh, di Desa Kauman, Kecamatan Sidayu
  • Makam Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf di Kelurahan Kauman, Kecamatan Gresik
  • Makam Habib Abu Bakar bin Muhammad Umar Assegaf di Kelurahan Kauman, Kecamatan Gresik
  • Makam KH. Zubair (Mustasyar PBNU Periode Pertama) di TPI Tlogopojok, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik
  • Giri Kedaton, di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas

Wisata tradisi[sunting | sunting sumber]

Selain itu ada tradisi yang telah cukup lama hingga sekarang masih terus berlangsung yakni tradisi Padusan, Kolak Ayam Sangring, Malem Selawe, Pasar Bandeng, Kupatan, Rebo Wekasan, dan Barikan

Kabupaten Gresik memiliki banyak peninggalan sejarah yang berpotensi sebagai pusaka. Komunitas Mataseger telah mempelopori kegiatan pelestarian pusaka ini dengan ikut membidani lahirnya Peraturan Daerah Cagar Budaya Nomor 27 tahun 2011. Beberapa situs sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, antara lain:

  • Gresik Kota Lama (ratusan bangunan kuno yang menyebar di Kota Lama)
  • Benteng Lodewijk Mengare
  • Situs Gosari
  • Situs Kanjeng Sepuh

Wisata seni budaya[sunting | sunting sumber]

  • Tari Pencak Macan, yang tersebar di seluruh pesisir Kabupaten Gresik.
  • Tari Bantengan, tersebar di Balongpanggang, Benjeng dan Wringinanom.
  • Tari Zavin Mandilingan dari Pulau Bawean sebagai simbol kehormatan di berbagai acara besar.
  • Tari Kencrengan, merupakan tarian yang menceritakan pergerakan saat shalat yang diringi musik rebana dan pujian islami. Tari Kencrengan pernah menjadi tamu kehormatan berskala nasional pada penutupan Festival Nasional Reog Ponorogo di Ponorogo tahun 2011.
  • Reog Ponorogo, dilestarikan oleh PT Petro Kimia dan PT Semen Gresik yang pernah menjadi Juara Nasional FRN. Reog di Gresik juga dilestarikan oleh SMA Negeri 1 Manyar, SMA Negeri 1 Kebomas, SMP Negeri 3 Gresik, SD Negeri Pongangan, Desa Sidomoro, dan Pura Luhur Kamulan Menganti.
  • Wayang Kulit, dilestarikan oleh PT Semen Gresik dan PT Petro Kimia yang setiap tahunnya selalu menampilkan semalam suntuk pertunjukan wayang. Selain itu terdapat puluhan kelompok wayang kulit yang tersebar tiap kecamatan di Kabupaten Gresik.
  • Orkes Melayu Dangdut, dengan ratusan group diantaranya yang terkenal adalah Rockdut Sera dari Balongpanggang.

Perayaan (acara)[sunting | sunting sumber]

Acara yang diadakan setiap tahun di Kabupaten Gresik, yaitu:

  • Padusan
  • Kolak Ayam Sangring
  • Malem Selawe
  • Pasar Bandeng
  • Sedekah Bumi
  • Pencak Macanan
  • Haul
  • Pencak Silat Bawean

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Angkutan bus[sunting | sunting sumber]

Gresik Merupakan Jalur Pantura SemarangSurabaya Banyak bus bus lewat sini, Terminal Bunder merupakan Terminal Terbesar di gresik, banyak angkutan kota/umum banyak dari Kota Surabaya Dan Lamongan.

Angkutan kereta api[sunting | sunting sumber]

Stasiun Duduk, Stasiun Cerme, dan Stasiun Indro merupakan Stasiun aktif di wilayah Kabupaten Gresik. Untuk rel nonaktif berada di Stasiun GresikStasiun Sumari.

Angkutan laut[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan Gresik untuk ke Pulau Bawean, Tersedia Banyak kapal di Gresik.

Pusat Perbelanjaan[sunting | sunting sumber]

  • Icon Mall Gresik
  • Gressmall
  • Ramayana Mall Gresik
  • Plaza Gresik
  • Andalusia Square
  • Pasar Baru Gresik
  • City 9 Plaza

Olahraga[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  2. 2,0 2,1 "Kabupaten Gresik Dalam Angka 2021" (pdf). www.gresikkab.bps.go.id. hlm. 7, 59. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  3. "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Gresik". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  4. "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 1 April 2022. 
  5. "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 13 April 2021. 
  6. Sukandar, dkk. (Desember 2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur) (PDF). Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 1. 
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 "Profil Kabupaten Gresik" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-08-29. 
  8. RI, Setjen DPR. "Kemajuan Pembangunan dan Pelayanan Publik Gresik Sejalan". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-25. Diakses tanggal 2020-07-29. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Templat:Gerbangkertosusila