Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024

← 201914 Februari 2024 (14 Februari 2024)2029 →
Jajak pendapat
Terdaftar204.807.222 jiwa[1]
 
Calon Anies Baswedan Prabowo Subianto Ganjar Pranowo
Partai Independen Partai Gerakan Indonesia Raya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Aliansi Koalisi Perubahan Koalisi Indonesia Maju Koalisi Pro-Ganjar
Pendamping Muhaimin Iskandar
Logo
Maskot

Presiden petahana
Joko Widodo

PDI-P

Presiden terpilih

belum diketahui

Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024, disebut juga Pilpres 2024, adalah sebuah pemilihan presiden kelima secara demokratis di Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 20242029 yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilihan ini menjadi kontestasi politik untuk memilih presiden baru menggantikan Joko Widodo yang purna tugas dari jabatannya setelah menjabat dua periode sebagai presiden.

Pemilihan umum ini akan dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan Umum Anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD di seluruh Indonesia. Sementara Pemilihan Umum Kepala Daerah baru akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024.

Latar belakang

Sejak 2014, pemilihan presiden didominasi oleh dua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. Mereka adalah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh partai-partai pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mayoritasnya didukung oleh oposisi.[2] Mengulangi kemenangan yang sama, Jokowi yang merupakan rival Prabowo pada 2014 dan 2019 kembali memenangkan pemilu presiden dengan meraih 55,5% suara.[3] Namun, berbeda dengan Pemilu Presiden 2004 dan 2009 yang diikuti oleh lebih dari dua kandidat. Pada 2004, pemilihan presiden diikuti lima kandidat di putaran pertama dengan berbagai latar belakang, di antaranya militer, sipil, ulama hingga mantan presiden dan mantan wakil presiden.[4] Sedangkan di 2009, pemilihan presiden diikuti oleh tiga kandidat yang salah satunya adalah calon petahana Susilo Bambang Yudhoyono.[5]

Berkas:Joko Widodo second oath.jpg
Pengangkatan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2019.

Presiden Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Secara konstitusi yang tertuang dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka Presiden petahana Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat mengikuti kontestasi politik dalam pemilihan presiden pada 2024. Oleh karenanya, Indonesia mengadakan pemilihan umum secara serentak untuk memilih eksekutif dan legislatif untuk masa bakti 20242029. Pemilihan presiden selayaknya digelar sebelum transisi kepemimpinan negara pada 20 Oktober 2024.

Pada pilpres sebelumnya, Joko Widodo terpilih kembali menduduki jabatan yang sama bersama dengan Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya. Kandidat lainnya, Prabowo Subianto oleh Joko Widodo diberi mandat sebagai Menteri Pertahanan pasca rekonsiliasi pada Juli 2019.[6][7] Pertemuan tersebut mengakhiri perseturuan politik antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden, sehingga terjadi dinamika politik dengan bergabungnya Gerindra dan PAN ke Koalisi Indonesia Maju. Ketika perombakan kabinet pada 2020, wakil Prabowo saat pilpres, Sandiaga Uno menyusulnya di kabinet sebagai menteri yang membidangi pariwisata dan ekonomi kreatif.[8]

Pelaksanaan

Masa Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden diatur dalam Pasal 6A dan Pasal 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden dilakukan dengan dua putaran apabila pada putaran pertama tidak ada pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50% suara dengan sedikitnya 20% suara yang tersebar di lebih dari setengah provinsi di Indonesia. Hingga saat ini, pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden dua putaran hanya pernah terjadi pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2004.

Nominasi

Kursi parlemen

Pemilihan presiden menjadi tahap penting dalam sistem politik Indonesia yang melibatkan partai politik nasional dengan perwakilan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengusung satu pasangan calon. Hanya PDI-P yang dapat mengusulkan sepasang kandidat tanpa berkoalisi dengan partai lain, mengingat partai ini memenuhi syarat ambang batas presiden dengan minimal 115 kursi pada pemilu legislatif terdahulu.[9][10] Hal ini tertuang dalam Undang-Undang tentang Pemilihan Umum yang menerangkan bahwa sepasang kandidat diusulkan oleh satu partai maupun sekelompok partai yang memperoleh sedikitnya 20% kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau sedikitnya 25% suara nasional pada pemilihan umum sebelumnya.

Beberapa partai politik nonparlemen, baik partai peserta pemilu sebelumnya maupun partai baru pasca 2019, diposisikan sebagai partai pendukung bagi calon presiden pilihan masing-masing partai.[11] Misalnya saja Perindo yang mendeklarasikan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo.[12] Partai tersebut menjadi partai pendukung bagi Ganjar karena tidak memiliki representatif di parlemen. Akan tetapi, suara nasional yang diperoleh Perindo turut mendorong pencalonan Ganjar meski tidak terlalu berpengaruh. Selain itu, Partai Gelora, partai baru yang diasaskan pada 2019 lalu, memberi dukungan kepada Prabowo Subianto.[13] Meski sebelumnya belum pernah mengikuti pemilihan umum, akan tetapi Gelora tetap dicatat sebagai partai pendukung.

Nomor urut Partai Pemimpin Perolehan suara (2019) Perolehan kursi (2019) Calon presiden Deklarasi Koalisi
DPR RI DPRD I DPRD II
1 Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar 13.570.097 9,69%
58 / 575
10,09%
180 / 2.232
8,06%
1.553 / 17.340
8,95% Anies Baswedan 2 September 2023[14] Perubahan
2 Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto 17.594.839 12,57%
78 / 575
13,57%
288 / 2.232
12,90%
1.970 / 17.340
11,36% Prabowo Subianto 12 Agustus 2022[15] Indonesia Maju
3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri 27.053.961 19,33%
128 / 575
22,26%
418 / 2.232
18,72%
1.970 / 17.340
16,16% Ganjar Pranowo 21 April 2023[16] Kerja Sama
4 Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto 17.229.789 12,31%
85 / 575
14,78%
309 / 2.232
13,84%
2.412 / 17.340
13,91% Prabowo Subianto 13 Agustus 2023[17] Indonesia Maju
5 Partai Nasional Demokrat Surya Paloh 12.661.792 9,05%
59 / 575
10,26%
186 / 2.232
8,33%
1.628 / 17.340
9,38% Anies Baswedan 3 Oktober 2022[18] Perubahan
6 Partai Buruh Said Iqbal (baru) (baru) (baru) (baru) (baru)
7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia Anis Matta (baru) (baru) (baru) (baru) (baru) Prabowo Subianto 2 September 2023[13] Indonesia Maju
8 Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu 11.493.663 8,21%
50 / 575
8,70%
191 / 2.232
8,55%
1.229 / 17.340
7,08% Anies Baswedan 23 Februari 2023[19] Perubahan
9 Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum (baru) (baru) (baru) (baru) (baru)
10 Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang 2.161.507 1,54%
0 / 575
0,00%
66 / 2.232
2,95%
746 / 17.340
4,30% Ganjar Pranowo 22 April 2023[20] Kerja Sama
11 style="background: Templat:Partai Garda Republik Indonesia/meta/color;" | Partai Garda Republik Indonesia Ahmad Ridha Sabana 702.536 0,50%
0 / 575
0,00%
2 / 2.232
0,08%
33 / 17.340
0,19% Prabowo Subianto 1 September 2023[21] Indonesia Maju
12 Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan 9.572.623 6,84%
44 / 575
7,65%
165 / 2.232
7,39%
1.302 / 17.340
7,50% Prabowo Subianto 13 Agustus 2023[22] Indonesia Maju
13 Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra 1.099.848 0,79%
0 / 575
0,00%
7 / 2.232
0,31%
214 / 17.340
1,23% Prabowo Subianto 30 Juli 2023[23] Indonesia Maju
14 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 10.876.507 7,77%
54 / 575
9,39%
219 / 2.232
9,81%
1.584 / 17.340
9,13% Prabowo Subianto 17 September 2023[24] Indonesia Maju
15 Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha 2.650.361 1,89%
0 / 575
0,00%
13 / 2.232
0,58%
60 / 17.340
0,34% Prabowo Subianto[25] Indonesia Maju
16 Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo 3.738.320 2,67%
0 / 575
0,00%
29 / 2.232
1,29%
379 / 17.340
2,18% Ganjar Pranowo 9 Juni 2023[12] Kerja Sama
17 Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono 6.323.147 4,52%
19 / 575
3,30%
92 / 2.232
4,12%
954 / 17.340
5,50% Ganjar Pranowo 26 April 2023[26] Kerja Sama
18 Partai Nanggroe Aceh Irwandi Yusuf 181.212 6,81%
6 / 81
7,40%
46 / 620
7,41%
19 Partai Gabthat Ahmad Tajuddin (baru) (baru) (baru) (baru)
20 Partai Darul Aceh Muhibbussabri A. Wahab 87.743 3,30%
3 / 81
3,70%
17 / 620
2,74% Anies Baswedan 7 Oktober 2022[27] Perubahan
21 Partai Aceh Muzakkir Manaf 87.743 3,30%
18 / 81
22,2%
120 / 620
19,35% Prabowo Subianto 5 Agustus 2023[28] Indonesia Maju
22 Partai Adil Sejahtera Aceh Bulqaini (baru) (baru) (baru) (baru)
23 Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh Muslim Syamsuddin 38.470 1,45%
1 / 81
1,23%
4 / 620
0,64%
24 Partai Ummat Ridho Rahmadi (baru) (baru) (baru) (baru) (baru) Anies Baswedan 15 Februari 2023[29] Perubahan

Kandidat potensial

Berikut adalah tokoh-tokoh yang disebut-sebut dapat mencalonkan diri pada pemilihan umum Indonesia 2024, sebelum dibukanya pendaftaran untuk calon presiden bersama pendampingnya:

Politik dan dinamikanya

Dalam menyiapkan pencapresan pada pemilihan presiden, beberapa partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju, yaitu Golkar, PAN, dan PPP, menginisiasi koalisi baru yang mereka namai Koalisi Indonesia Bersatu.[39] Ini menjadi koalisi pertama yang dibentuk menjelang Pilpres 2024. Hampir setahun berselang, PPP mengumumkan pencapresannya terhadap Ganjar Pranowo, lebih dahulu dibanding dua rekan partai lainnya dalam koalisi. PPP menjajaki kerja sama politik dengan PDI-P.[40]

Lalu disusul oleh PKB dan PKS yang sepakat membentuk Koalisi Semut Merah. Namun, terjadi dinamika politik ketika PKB bersama dengan Partai Gerindra membuat piagam politik berupa Piagam Sentul dan sepakat membentuk sekretariat bersama dengan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Agustus 2022.[41] Sekretariat Bersama Gerindra-PKB inilah yang menjadi cikal bakal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). KKIR bertransformasi menjadi Koalisi Indonesia Maju setelah bergabungnya dua partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu, yakni Golkar dan PAN, serta PBB yang notabene merupakan partai nonparlemen. Sejak saat itu, PKB mengklaim bahwa KKIR telah bubar secara de facto.[42]

Pada akhir Agustus 2023, Partai NasDem yang sebelumnya telah berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS mendeklarasikan kesepakatan politik dengan PKB dan menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden dari Anies Baswedan, calon presiden dari KP.[43] Akibatnya, Demokrat menyatakan keluar dari koalisi dan menarik kembali dukungannya terhadap Anies.[44]

Pencapresan

Berkas:Indonesian Defense Minister Prabowo Subianto during a bilateral exchange at The Pentagon on August 24, 2023 - 230824-D-PM193-1190.jpg
Prabowo Subianto, seorang politisi senior yang telah mengikuti tiga kontestasi pemilihan presiden.

Pada awal Januari 2020, dimunculkan nama-nama bakal calon presiden melalui jajak pendapat. Beberapa nama baru seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil hingga Erick Thohir turut meramaikan bursa pencalonan presiden.[45] Prabowo yang dikenal membawa kebijakan populisme dalam kampanyenya pada 2019 lalu ikut diperhitungkan untuk maju kembali pada pemilihan presiden 2024. Pada akhirnya, ia diumumkan sebagai calon presiden dari Partai Gerindra dan PKB turut mengusungnya melalui Piagam Sentul.[46] Dengan demikian, ini menjadi keempat kalinya Prabowo maju dalam pemilihan presiden sejak dirinya menjadi calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri pada 2009.

Secara potensial, Partai NasDem melalui rapat kerja nasional merekomendasikan tiga bakal calon presiden pada 2024, di antaranya Anies Baswedan sebagai Gubernur petahana DKI Jakarta ketika itu, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Tengah.[47] Sebelumnya, terdapat beberapa nama bakal calon presiden yang diajukan oleh setiap pimpinan wilayah di tingkat provinsi, termasuk Erick Thohir dan Dudung Abdurachman. Kemudian dimusyawarahkan dan muncullah tiga nama bakal calon presiden tersebut. Anies yang juga penggagas Nasional Demokrat pada 2010 dipilih oleh NasDem untuk menjadi calon presiden pada Oktober 2022.[48] NasDem menjadi partai pertama yang menominasikan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden. Ia juga sebelumnya telah menyatakan akan maju dalam pemilihan presiden 2024.[49] Usai ditetapkan NasDem menjadi bakal calon presiden, ia diberi kewenangan dalam menentukan pendampingnya sendiri.[50]

Memasuki awal tahun 2023, Partai Demokrat melalui keputusannya memilih memajukan Anies Baswedan untuk menjadi capres.[51][52] Selain itu, Demokrat juga menominasikan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono menjadi pendampingnya.[53] PKS yang digadang-gadang akan mengusung Anies pun juga mengusulkan kadernya, Ahmad Heryawan sebagai cawapres. PKS sendiri akan menerima Agus apabila dia dipilih Anies untuk menjadi cawapres.[54] Di saat yang bersamaan, muncul spekulasi apabila Agus tidak dipilih sebagai pendamping Anies, maka Koalisi Perubahan tidak akan terbentuk yang disebabkan batalnya Demokrat untuk menjalin kesepakatan koalisi.[55]

Pada akhirnya, PKS pada Februari 2023 mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden.[19] Nama Anies ditetapkan berdasarkan keputusan majelis syura PKS. Meski terdapat tambahan dukungan, akan tetapi ia belum memenuhi syarat untuk maju sebagai calon presiden. Akhirnya, Partai Demokrat menetapkan Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden,[56] sehingga dia dapat maju dalam kontestasi politik ini setelah perolehan kursi dan suara dari partai pengusungnya memenuhi syarat ambang batas presiden. Oleh karenanya, diasaskanlah KP yang merupakan gabungan antara partai propemerintah dengan oposisi untuk mengusung dan mendukung pencapresan Anies. Terdahulu, Partai Ummat, partai bentukan pendiri PAN Amien Rais, di bulan yang sama juga menyatakan dukungan terhadap Anies. Namun, jika Anies batal maju dalam kontestasi pilpres, maka Partai Ummat akan menjadikan Prabowo sebagai capresnya.[57]

Menyusul kandidat lainnya, Ganjar akhirnya diusulkan oleh partainya, PDI-P, untuk diberi mandat maju pada pencalonan presiden pada April 2023.[16] Namanya diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati. Sebelumnya, muncul isu pencalonan Puan Maharani dari PDI-P untuk dipasangkan dengan Prabowo sebagai calon wakil presiden.[58] Puan akhirnya dicalonkan partai untuk menjadi calon legislatif DPR RI.[59] Efek pencapresan Ganjar oleh PDI-P, Hanura yang merupakan partai nonparlemen turut mendukungnya sebagai calon presiden.[20] Beberapa hari setelahnya disusul oleh PPP yang juga mengusung Ganjar, sehingga memunculkan kerja sama politik antara PDI-P dengan PPP.[40] Tak hanya pada pilpres, kedua partai tersebut juga menjalin kerja sama di pemilihan legislatif.[60] Jauh sebelum PDI-P mengusung Ganjar, PSI lebih dahulu menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres dan Yenny Wahid, putri mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, sebagai cawapresnya.[61] Hal itu disampaikan bersamaan dengan NasDem yang mengusung Anies. Belakangan, PSI membatalkan dukungan kepada Ganjar usai diputuskan melalui kongresnya.[62] Dalam trennya, politikus PDI-P, Said Abdullah sempat mengusulkan nama Anies sebagai salah satu bakal pendamping Ganjar.[63]

Partai lainnya, yakni Partai Buruh juga merumuskan nama-nama bakal calon presiden, di antaranya Ganjar, Anies, Najwa Shihab, dan pemimpin partainya, Said Iqbal.[64] Tidak hanya capres, Partai Buruh juga memperkenalkan nama-nama bakal cawapres yang akan didukungnya, termasuk Najwa dan Said. Selain itu, Arsjad Rasjid dan Menkopolhukam Mahfud MD juga termasuk bakal cawapres dari Partai Buruh. Dari sekian nama yang ada, Ganjar menduduki urutan pertama pilihan bakal capres yang didukung dari perwakilan provinsi.[65] Nama Prabowo belakangan masuk dalam bursa pencalonan presiden dari Partai Buruh.[66] Dalam prosesnya, Partai Buruh menyisihkan nama Anies dari bursa pencalonan, sehingga yang muncul tersisa dua nama untuk didukung, yakni Ganjar dan Prabowo.[67]

PBB, partai Islamisme yang identik dengan reformasi, sebelumnya sempat menjadikan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.[68] Setelahnya, muncul kandidat baru yang diusulkan PBB, yaitu Puan Maharani sebagai capres dan Yusril sebagai cawapresnya.[69] Pada akhirnya, PBB memutuskan untuk mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres pada Juli 2023.[23] Hal yang sama juga terjadi pada Partai Gelora yang mengusung pimpinan partainya, yakni Anis Matta sebagai bakal calon presiden dan Fahri Hamzah sebagai bakal calon wakil presiden.[70] Kandidat ini sulit diwujudkan mengingat ambang batas presiden minimal 20% kursi parlemen bagi partai politik maupun koalisi untuk mengusung calonnya sendiri. Gelora akhirnya menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo.[13]

Setelah pembentukan Koalisi Indonesia Maju pada akhir Agustus 2023, PKB memutuskan untuk keluar dari koalisi dan menyepakati kerja sama politik dengan Partai NasDem.[43] Melalui kesepakatan politik inilah Anies dideklarasikan bersama dengan Muhaimin Iskandar maju dalam pemilihan presiden di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.[71] Dengan demikian, Anies Baswedan menjadi capres pertama mendeklarasikan cawapresnya. Demokrat sebagai salah satu inisiator Koalisi Perubahan menolak hadirnya PKB di koalisi untuk mengusung Muhaimin sebagai cawapres. Mereka mengklaim bahwa Anies terlebih dahulu menjanjikan Agus Harmurti Yudhoyono untuk menjadi pendampingnya pada kontestasi pilpres.[72] Konflik berlanjut hingga kader-kader di berbagai wilayah yang menurunkan papan reklame bergambar ketua umum Agus berdampingan dengan Anies.[73] Efeknya, Demokrat menarik diri dari koalisi dan tidak lagi mendukung pencalonan Anies.[44]

Partai Demokrat yang mengakhiri dukungan atas Anies setelahnya melakukan penjajakan koalisi. Demokrat membuka peluang untuk memberi dukungan kepada Prabowo maupun Ganjar.[74] Kiprahnya dalam pemilihan umum menunjukkan bahwa Demokrat pernah mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden di dua pemilihan presiden sebelumnya dan mendukung Ganjar sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada 2018.[75] Pada 18 September 2023, melalui pertemuan pimpinan partai politik peserta Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Bogor, Demokrat memutuskan bergabung dengan koalisi dan memberi mandat dukungan atas Prabowo.[24] Dalam pertemuan tersebut, dihadiri pula pimpinan PSI yang notabene belum menentukan sikap resmi partai terkait dukungan pencalonan presiden.

Dinamika politik

Dinamika politik dalam pemilu presiden sangat kompleks dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Munculnya dinamika politik tentu didasari atas perubahan sikap dan keputusan partai politik pengusul maupun pendukung dalam menentukan arah dukungan.[76] Dengan adanya popularitas, maka hal itu mendorong sikap partai atas pertimbangan yang rasional dalam memberi dukungan pada calon presiden. Selain itu, pandangan ideologis dapat memberi pengaruh bagi partai terkait keselarasan gagasan partainya dengan gagasan calon presiden. Misalnya Partai Nasdem yang mengusung gagasan perubahan atau transformasi terhadap tatanan negara, sehingga partai tersebut mengusung calon presiden dengan pandangan yang sama secara ideologis.[77][78] Berikut merupakan dinamika pencalonan presiden oleh partai politik pengusul dan pendukung.

Nomor urut Partai Sebelum Dibatalkan Sesudah
1 Partai Kebangkitan Bangsa Prabowo Subianto 10 Mei 2023[46] 2 September 2023 width="1" bgcolor="Templat:Independen (politikus)/meta/color" | Anies Baswedan 2 September 2023[14]
14 Partai Demokrat width="1" bgcolor="Templat:Independen (politikus)/meta/color" | Anies Baswedan 25 Januari 2023[51] 1 September 2023[44] Prabowo Subianto 17 September 2023[24]
15 Partai Solidaritas Indonesia Ganjar Pranowo 3 Oktober 2022[61] 22 Agustus 2023[62] Prabowo Subianto

Garis waktu

Daftar rencana jadwal pemilihan umum sebagai berikut:[79]

Tanggal Kegiatan
29 Juli 2022 – 14 Desember 2022 Pendaftaran, verifikasi, dan penetapan peserta Pemilu
14 Oktober 2022 – 9 Februari 2023 Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan
19 Oktober 2023 – 25 November 2023 Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
28 November 2023 – 10 Februari 2024 Masa kampanye Pemilu
11 - 13 Februari 2024 Masa tenang
14 Februari 2024 Pemungutan suara
14 Februari 2024 – 15 Februari 2024 Penghitungan suara
15 Februari 2024 – 20 Maret 2024 Rekapitulasi hasil penghitungan suara
20 Oktober 2024 Pelantikan/pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden

Lihat pula

Referensi

  1. "DPT Pemilu 2024 Nasional, 204,8 Juta Pemilih". Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Jakarta. 2023-07-02. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  2. "Nomor urut pilpres: Prabowo-Hatta satu, Jokowi-JK dua". BBC. 2014-06-01. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  3. Dewi Nurita (21 Mei 2019 (2019-05-21)). "Jokowi Menang di 21 Provinsi, Ini Daftar Lengkap Rekapitulasi KPU". Tempo.co. Tempo.co. Diakses tanggal 21 Mei 2019 (2019-05-21).  [pranala nonaktif permanen]
  4. "Lima Pasangan Capres-Cawapres Jadi Peserta Pemilu 2004". Tempo. Jakarta. 2004-05-22. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  5. "KPU Resmi Tetapkan Kandidat Pilpres 2009". Detik. Jakarta. 2009-05-29. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  6. Santoso, Bangun; Hadyah Saleh, Ummi (2019-10-23). "Sah! Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan". Suara.com. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  7. "Pertemuan Jokowi - Prabowo: Ucapan selamat Prabowo dan ajakan rekonsiliasi Jokowi". BBC. 2019-07-13. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  8. "Jokowi Resmi Tunjuk Sandiaga Uno Jadi Menteri Parekraf". CNN Indonesia. Jakarta. 2020-12-22. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  9. Fitria Chusna, Farisa (2022-05-20). "PDI-P Dapat Usung Capres Sendiri Tanpa Perlu Koalisi, Bagaimana Bisa?". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  10. Soebanto, Herry, ed. (2023-06-24). "Megawati ungkap PDIP bisa usung capres-cawapres sendiri". Antara News. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  11. "Peran Partai Non-Parlemen di Tengah Pembentukan Koalisi Parpol". Tirto. 2023-05-14. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  12. 12,0 12,1 "Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo Capres di Pilpres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-06-09. Diakses tanggal 2023-03-14. 
  13. 13,0 13,1 13,2 Akbar, Adrial. "Gelora Nyatakan Bakal Deklarasi Dukung Prabowo Capres 2024". detiknews. Diakses tanggal 2023-07-30. 
  14. 14,0 14,1 Politik dan Pemerintahan. "Dukung Anies Baswedan, Waketum PKB Pastikan Kader Tegak Lurus". 
  15. Teresia, Ananda; Lamb, Kate; Suroyo, Gayatri (12 Agustus 2022). "Indonesia defence minister Prabowo accepts party's nomination to run for president". Reuters (dalam bahasa Inggris). 
  16. 16,0 16,1 Savitri, Putu; Kliwantoro, D. Dj. (21 April 2023). "PDI Perjuangan tetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024". antaranews.com. Bogor. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  17. Annisa Aulia, Rahim; Puspitasari, Devi (13 Agustus 2023). "Golkar Deklarasi Dukung Prabowo di Pilpres 2024!". detiknews. 
  18. Iqbal, Muhammad (2022-10-03). "Sah! Anies Jadi Capres 2024 Pilihan Nasdem". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-03-14. 
  19. 19,0 19,1 "PKS Resmi Deklarasi Anies Baswedan Bakal Capres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-02-23. Diakses tanggal 2023-03-14. 
  20. 20,0 20,1 "Partai Hanura Deklarasikan Dukungan untuk Ganjar sebagai Capres 2024". Kompas com. Jakarta. 2023-04-22. Diakses tanggal 2023-04-23. 
  21. Rahim, Annisa Aulia (2023-09-01). "Partai Garuda Deklarasi Dukung Prabowo Sebagai Capres 2024". Detik. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  22. Annisa Aulia, Rahim; Puspitasari, Devi (13 Agustus 2023). "Usai Golkar, PAN Resmi Deklarasi Prabowo Capres 2024!". Kompas. 
  23. 23,0 23,1 Mahendra, Rizky Adha. "PBB Bakal Tetap Dukung Prabowo Meski Yusril Tak Dipilih Jadi Cawapres". detiknews. Diakses tanggal 2023-07-25. 
  24. 24,0 24,1 24,2 antaranews.com (2023-09-17). "Demokrat dukung Prabowo maju calon Presiden RI pada Pilpres 2024". Antara News. Diakses tanggal 2023-09-17. 
  25. "Disebut akan Dukung Prabowo, PSI Tunggu Arahan Jokowi". Republik. Jakarta. 2023-09-05. Diakses tanggal 2023-09-13. 
  26. S., Jauh Hari Wawan (2023-04-16). "Resmi! PPP Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024". Detik. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  27. "Partai Lokal di Aceh Janji Berikan Suara untuk Partai Pendukung Anies". Republika. Banda Aceh. 2022-10-08. Diakses tanggal 2023-09-08. 
  28. Yusman, Denny (2023-08-06). Zul, Ridhwan, ed. "Pelantikan DPA, Partai Aceh Dukung Prabowo". Radio Republik Indonesia. Banda Aceh. Diakses tanggal 2023-09-14. 
  29. Dirgantara, Adhyasta (2023-02-15). Prabowo, Dani, ed. "Partai Ummat Resmi Dukung Anies Baswedan Capres 2024". Kompas.com. Jakarta. Diakses tanggal 2023-03-14. 
  30. "Ridwan Kamil Siap Jadi Capres 2024". Republika. Diakses tanggal 2021-09-07. 
  31. "Demokrat: Sudah Saatnya AHY Dideklarasikan Jadi Capres 2024". SINDOnews. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  32. "Soal Maju Capres 2024, Sandiaga: Banyak Partai Menghubungi Saya". Merdeka. 2 September 2022. Diakses tanggal 2 September 2022. 
  33. "Erick Thohir Disebut Dibutuhkan untuk Memimpin Indonesia". Medcon. 
  34. Makki, Saffir (10 Maret 2020). "Golkar Ingin Usung Airlangga Hartarto Jadi Capres di 2024". CNN Indonesia. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  35. "Susi Pudjiastuti jadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024?". BBC.com. 
  36. "Pengamat: Mahfud MD Punya Modal Jadi Cawapres". Republika Online. 2023-04-13. Diakses tanggal 2023-04-22. 
  37. Ridwan, Muhammad (Rabu, 12 Juli 2023). "Eks Panglima TNI Andika Perkasa Dapat Dukungan jadi Cawapres Ganjar Pranowo". Jawapos. Diakses tanggal 2023-07-30. 
  38. "Diusulkan PBB Jadi Cawapres Prabowo, Yusril: Kalau Iya, Alhamdulillah". Republika. Diakses tanggal 2023-9-14. 
  39. "Golkar, PPP dan PAN Umumkan Nama Resmi Koalisi Indonesia Bersatu". CNN Indonesia. Jakarta. 2022-05-13. Diakses tanggal 2022-05-14. 
  40. 40,0 40,1 "PDIP dan PPP Resmi Kerja Sama, Usung Ganjar di Pilpres 2024". CNBC Indonesia. Jakarta. 2023-04-30. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  41. JawaPos.com (2022-07-03). "Gerindra-PKB Mantab Duet, Namanya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya". JawaPos.com. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  42. Guritno, Tatang (2023-08-28). Setuiningsih, Novianti, ed. "Prabowo Ubah Nama Koalisi Jadi Koalisi Indonesia Maju, Muhaimin: KKIR Bubar Dong". Kompas. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  43. 43,0 43,1 "Demokrat: NasDem-PKB Sepakat Koalisi, Usung Anies dan Cak Imin". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-08-31. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  44. 44,0 44,1 44,2 "Partai Demokrat Resmi Keluar dari Koalisi Perubahan dan Cabut Dukungan pada Anies Baswedan". Kompas. Jakarta. 2023-09-01. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  45. "Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024" (PDF). Indo Barometer. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 27 Februari 2020. 
  46. 46,0 46,1 "PKB Umumkan Usung Prabowo Subianto Capres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-05-10. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  47. "NasDem Rekomendasikan Anies, Andika, Ganjar di Pilpres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2022-06-17. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  48. "NasDem Resmi Usung Anies Jadi Capres Pemilu 2024". DW. 2022-10-03. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  49. Mantalean, Vitorio (16 September 2022). Asril, Sabrina, ed. "Anies Baswedan Nyatakan Siap Maju Capres 2024". Kompas.com. Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-03. Diakses tanggal 3 Oktober 2022. 
  50. Dirgantara, Adhyasta (3 Oktober 2022). Santosa, Bagus, ed. "Nasdem Bebaskan Anies Pilih Sendiri Cawapres 2024". Kompas.com. Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-03. Diakses tanggal 3 Oktober 2022. 
  51. 51,0 51,1 Guritno, Tatang (2023-02-22). Rastika, Icha, ed. "AHY Sebut Demokrat Telah Resmi Usung Anies sebagai Capres". Kompas.com. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  52. Febriyan, ed. (2023-02-24). "Sudah Resmi Dukung Anies Baswedan, Demokrat: Deklarasi Koalisi Perubahan Tunggu Timing yang Tepat". Tempo.co. Diakses tanggal 2023-03-14. 
  53. Luxiana, Kadek Melda (2023-01-11). "Demokrat Harap AHY Jadi Cawapres Anies, PKS Ajukan Aher". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  54. Aditya, Ivan (2023-01-21). "PKS Tidak Masalah AHY Jadi Cawapres Anies". krjogja. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  55. Prayoga, Fadel (2023-01-11). Persada, Gading, ed. "NasDem: Kalau Demokrat Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies, Koalisi Pasti Bubar". Kompas.tv. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  56. "Demokrat Resmi Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024". Republika. Jakarta. 2023-03-02. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  57. "Partai Ummat Bakal Dukung Prabowo Jika Anies Gagal Capres". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-06-15. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  58. "Bicara Kemungkinan Berduet Dengan Puan, Prabowo: Ya Pasti Mungkin". Viva. 2022-09-04. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  59. Firmansyah, M. Julnis (2023-05-11). Febriyan, ed. "Batal Jadi Capres, Puan Maharani Kembali Masuk Daftar Bacaleg PDIP". Viva. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  60. Martiar, Norbertus Arya Dwiangga (2023-05-29). "PDI-P dan PPP Pererat Kerja Sama ke Pemilu Legislatif". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  61. 61,0 61,1 "PSI Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Yenny Wahid Cawapres". CNN Indonesia. Jakarta. 2022-10-03. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  62. 62,0 62,1 "PSI Resmi Membatalkan Dukungan ke Bakal Capres PDI-P Ganjar Pranowo". Kontan. Jakarta. 2023-08-22. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  63. "Wacana Baru dari PDIP, Bergabungnya Ganjar dan Anies dalam Satu Kekuatan". Republika. Jakarta. 2023-08-21. Diakses tanggal 2023-09-20. 
  64. Febriyan, ed. (2023-03-07). "Partai Buruh Kantongi 6 Nama Capres dan Cawapres yang Akan Mereka Usung". Tempo. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  65. "Partai Buruh: Ganjar Pranowo Didukung Kader Lebih dari 20 Provinsi". Republika. Jakarta. 2023-04-22. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  66. Mantalean, Vitorio (2023-08-01). Setuiningsih, Novianti, ed. "Ketika Prabowo Mendadak Masuk Daftar Bakal Capres Partai Buruh Usai Beri Pantun Spesial". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  67. "Ganjar dan Prabowo Jadi Nama Teratas Capres Pilihan Partai Buruh". Republika. Jakarta. 2023-09-13. Diakses tanggal 2023-09-13. 
  68. "PBB Sepakat Usung Yusril Ihza Mahendra Jadi Capres Atau Cawapres 2024". Republika. Jakarta. 2023-01-21. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  69. "PBB Wacanakan Duet Puan-Yusril Maju Pilpres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-01-26. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  70. "Ini Capres dan Cawapres yang Diusung Partai Gelora". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-02-20. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  71. "Nasdem & PKB Deklarasikan Anies-Cak Imin Maju ke Pilpres 2024". CNBC Indonesia. Jakarta. 2023-09-02. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  72. "Nasdem & PKB Deklarasikan Anies-Cak Imin Maju ke Pilpres 2024". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-09-01. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  73. "Kader Demokrat Turunkan Baliho Bergambar Anies Baswedan". Progresif.co. Semarang. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  74. "Demokrat Tegaskan Buka Peluang". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-09-09. Diakses tanggal 2023-09-18. 
  75. Rahmawati, Dwi (2023-09-15). "Demokrat Punya Sejarah Dukung Ganjar dan Prabowo, Tinggal soal Kecocokan". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-18. 
  76. "Dinamika Politik Meningkat, Partai Saling Membujuk untuk Capres 2024". Kompas. Jakarta. 2023-04-25. Diakses tanggal 2023-09-18. 
  77. Tetiro, Agustinus (2017-04-08). "Restorasi sebagai Gerakan Moral". Partai NasDem. Jakarta. Diakses tanggal 2023-09-18. 
  78. "Usung Anies-Cak Imin, NasDem Tetap Pakai Narasi Perubahan". CNN Indonesia. Jakarta. 2023-09-04. Diakses tanggal 2023-09-18. 
  79. https://news.detik.com/berita/d-6115787/ini-jadwal-dan-tahapan-pemilu-2024/amp

Pranala luar

Templat:Pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia Lua error in Modul:Authority_control at line 1174: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).