Kabupaten Malang: Perbedaan antara revisi
Baris 79: | Baris 79: | ||
=== Pesawat === | === Pesawat === | ||
[[Bandara]] [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Abdul Rachman Saleh]] yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan [[Malang]]–[[Jakarta]] ([[Sriwijaya Air]], [[Garuda Indonesia]], [[Citilink]], [[Batavia Air]]) serta [[Malang]]–[[Denpasar]] ([[Wings Air]]), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut [[Bandara]] [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Abdul Rachman Saleh]] total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari. | [[Bandara]] [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Abdul Rachman Saleh]] yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan [[Malang]]–[[Jakarta]] ([[Sriwijaya Air]], [[Garuda Indonesia]], [[Citilink]], [[Batavia Air]]) serta [[Malang]]–[[Denpasar]] ([[Wings Air]]), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut [[Bandara]] [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Abdul Rachman Saleh]] total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari. | ||
== Ekonomi == | == Ekonomi == |
Revisi per 27 September 2023 10.43
Asal usul nama
Nama Malang hingga saat ini masih dalam perdebatan. Secara garis besar, ada dia versi mengenai penamaan "Malang".
Versi 1
Istilah "Malang" mengambil dari kata Malangkucecwara yang berari "Tuhan akan membantu kita menaklukkan yang jahat". Versi ini belum disepakati oleh para ahli.
Versi 2
"Malang" dalam bahasa Jawa berarti "penghalang" atau "yang menghalang-halangi".
Istilah itu muncul dari kisah Kesultanan Mataram dalam upaya menaklukkan sebuah wilayah (yang saat ini adalah kawasan Malang) di tahun 1614. Penaklukkan tersebut adalah untuk menyatukan seluruh wilayah di pulau Jawa menjadi satu kesultanan, yaitu Kerajaan Mataram. [1]
Sedangkan Kabupaten Malang mewakili nama sebuah wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yang dahulunya menjadi satu kesatuan bernama Malang. Saat ini, Malang sendiri digunakan dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Sejarah
Pada awalnya Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri dan dipimpin oleh Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes. Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri. Saat jatuh ke tangan Singasari, status Kediri menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (1222–1227).
Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Kesultanan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.
Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkret seperti :
- Candi Kidal di Desa Kidal kecamatan Tumpang yang dikenal sebagai tempat penyimpanan jenazah Anusapati.
- Candi Singhasari di kecamatan Singosari sebagai penyimpanan abu jenazah Kertanegara.
- Candi Jago / Jajaghu di kecamatan Tumpang merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Wisnuwardhana.
Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674–1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Setelah Trunojoyo, Malang kembali menjadi basis perlawanan terhadap VOC pada tahun 1768. Penguasa Malang saat itu yaitu Adipati Malayakusuma mempertahankan Malang dari serbuan VOC bersama pangeran asal Mataram bernama Prabujaka. Setelah berperang cukup lama, Malang akhirnya jatuh ke tangan VOC. Malayakusuma dan Prabujaka kemudian berhasil ditangkap. Prabujaka dibuang ke luar Jawa sementara Malayakusuma berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Pegunungan Tengger.
Awal abad ke-19 ketika pemerintahan Hindia-Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah lainnya, dipimpin oleh seorang bupati.
Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad ke-9 dalam bentuk Kerajaan Singasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 November 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.
Maskot
Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Februari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Hal ini lalu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) ditetapkan sebagai maskot flora, sedangkan Burung Cucak Ijo sebagai maskot fauna. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 hektare yang untuk burung cucak ijo disediakan lahan seluas 0,5 hektare, dan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.
Geografi
Batas wilayah
Utara | Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu |
Timur | Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri |
Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra Hindia di sebelah selatan. Kota Malang menjadi enklave di tengah-tengah kabupaten ini.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur.
Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.
Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak ditanami tebu dan hortikultura, seperti salak dan semangka. Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi dan kakao (daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.
Penduduk
Ekonomi
Pemerintahan
Secara administrasi, pemerintahan Kabupaten Malang dipimpin oleh seorang bupati dan wakil bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten, sedangkan kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2005, bupati Malang dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kabupaten. Bupati dan Wakil Bupati Malang saat ini adalah Sanusi dan Didik Gatot Subroto yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Kecamatan
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang hingga tahun 2008. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang dan sejak tahun 2001 menjadi daerah otonom setelah ditetapkan menjadi kota. Terdapat beberapa kawasan kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Kecamatan Lawang, Turen, dan Kepanjen.
Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan, 12 kelurahan, dan 378 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.464.369 jiwa dengan luas wilayah 3.530,65 km² dan sebaran penduduk 698 jiwa/km².[2][3]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malang, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.07.06 | Ampelgading | 13 | Desa | ||
35.07.03 | Bantur | 10 | Desa | ||
35.07.14 | Bululawang | 14 | Desa | ||
35.07.05 | Dampit | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.22 | Dau | 10 | Desa | ||
35.07.01 | Donomulyo | 10 | Desa | ||
35.07.29 | Gedangan | 8 | Desa | ||
35.07.10 | Gondanglegi | 14 | Desa | ||
35.07.17 | Jabung | 15 | Desa | ||
35.07.11 | Kalipare | 9 | Desa | ||
35.07.23 | Karangploso | 9 | Desa | ||
35.07.28 | Kasembon | 6 | Desa | ||
35.07.13 | Kepanjen | 4 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.31 | Kromengan | 7 | Desa | ||
35.07.25 | Lawang | 2 | 10 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.20 | Ngajum | 9 | Desa | ||
35.07.27 | Ngantang | 13 | Desa | ||
35.07.02 | Pagak | 8 | Desa | ||
35.07.33 | Pagelaran | 10 | Desa | ||
35.07.18 | Pakis | 15 | Desa | ||
35.07.19 | Pakisaji | 12 | Desa | ||
35.07.07 | Poncokusumo | 17 | Desa | ||
35.07.26 | Pujon | 10 | Desa | ||
35.07.24 | Singosari | 3 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.04 | Sumbermanjing Wetan | 15 | Desa | ||
35.07.12 | Sumberpucung | 7 | Desa | ||
35.07.15 | Tajinan | 12 | Desa | ||
35.07.30 | Tirtoyudo | 13 | Desa | ||
35.07.16 | Tumpang | 15 | Desa | ||
35.07.09 | Turen | 2 | 15 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.21 | Wagir | 12 | Desa | ||
35.07.08 | Wajak | 13 | Desa | ||
35.07.32 | Wonosari | 8 | Desa | ||
TOTAL | 24 | 442 |
Pendidikan
Perguruan Tinggi
- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
- Universitas Merdeka Malang (UNMER)
- Universitas Ma Chung
- Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
- Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
- Universitas Wishnuwardhana
Budaya
Transportasi
Bus
Transportasi darat menggunakan bus antarkota di Kabupaten Malang umumnya terkonsentrasi pada tiga terminal bus Kota Malang seperti Terminal Arjosari, Terminal Landungsari dan Terminal Hamid Rusdi (Gadang). Sedangkan moda transportasi antar kecamatan di Kawasan Malang Raya menggunakan bus mini, angkutan pedesaan ataupun MPU bison terkonsentrasi pada beberapa sub terminal yang tersebar di Dampit, Batu, Gondanglegi, Karangploso, Lawang, Madyopuro, Mulyorejo, Singosari, Kepanjen, Tumpang, Turen dan Wonosari.
Kereta api
Malang terletak di jalur kereta api lintas selatan dan tengah (Kertosono–Malang) serta lintas timur Jawa (Malang–Bangil). Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates. Kabupaten Malang juga memiliki stasiun kereta api nonaktif seperti Stasiun Gondanglegi dan Stasiun Dampit
Pesawat
Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan Malang–Jakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Batavia Air) serta Malang–Denpasar (Wings Air), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdul Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari.
Ekonomi
Agrobisnis
Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Malang adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:
- Sayur mayur: tomat, kubis, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll
- Padi
- Tebu
- Tanaman hias
- Kayu-kayuan: Sengon, Jabon
Hasil peternakan meliputi:
- Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)
- Daging & telur ayam ras
- Susu sapi perah
- Daging & susu kambing ettawa
- Daging kelinci
Industri
Industri di Kabupaten Malang banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:
- Industri gula rafinasi
- Industri teh
- Industri makanan olahan (keripik buah, keripik kentang, aneka camilan, dll)
- Industri pemotongan & pengolahan kayu
- Industri pengolahan susu
- Industri pengolahan daging ayam kampung
Kuliner khas
Masakan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
- Bakso Duro Kepanjen
- Soto Daging Pak Amir Tunjungtirto
- Bakso malang
- Bakso Bakar
- Cwie mie Malang
- Rawon
- Kaldu Kambing Kacang Hijau
- Soto kambing Tunggulwulung
- Nasi pecel
- Sop dengkul
- Sayur asem Buah Apel
- Kare kikil
- Tahu campur
- Tahu Lontong Telor
- Sate Bunul
- Sate Landak wendit
- Onde-onde Lawang
Makanan ringan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
Minuman
Kabupaten Malang mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
Oleh-oleh
Kabupaten Malang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:
- Kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)
- Kripik Tempe Sanan
Olahraga
Sepak bola
- Arema FC, klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 Indonesia
- Persekam Metro FC, klub milik pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009–2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia
Kedua klub ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Catatan kaki
Referensi
- ↑ Lusiana, Ameilia Hera (23 Jul 2023). Bukan Bernasib Malang, Ini Asal Usul dan Makna Nama Kota Malang. https://radartegal.disway.id/read/659436/bukan-bernasib-malang-ini-asal-usul-dan-makna-nama-kota-malang/15. Diakses pada 27 Sep 2023.
- ↑ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ↑ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Lua error in Modul:Authority_control at line 1174: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).