Kabupaten Malang: Perbedaan antara revisi
Baris 116: | Baris 116: | ||
[[Kota Malang]] merupakan [[enklave]] dari kabupaten ini. | [[Kota Malang]] merupakan [[enklave]] dari kabupaten ini. | ||
Kabupaten ini memiliki Penekslave yaitu wilayah yang terpisah dengan wilayah utamanya yaitu di kawasan Malang Barat, yang terdiri atas [[Pujon, Malang|Kecamatan Pujon]], [[Ngantang, Malang|Ngantang]] dan [[Kasembon, Malang|Kasembon]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Jombang]]; [[Kabupaten Mojokerto]]; dan [[Kabupaten Pasuruan]]; di utara, [[Kabupaten Lumajang]] dan [[Kabupaten Probolinggo]] di timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, serta [[Kota Batu]], [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Kediri]] di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di [[Jawa Timur]]. Bersama dengan [[Kota Batu]] dan [[Kota Malang]], Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan [[Kawasan Malang Raya|Malang Raya]] (Wilayah Metropolitan Malang). | Kabupaten ini memiliki Penekslave yaitu wilayah yang terpisah dengan wilayah utamanya yaitu di kawasan Malang Barat, yang terdiri atas [[Pujon, Malang|Kecamatan Pujon]], [[Ngantang, Malang|Ngantang]] dan [[Kasembon, Malang|Kasembon]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Jombang]]; [[Kabupaten Mojokerto]]; dan [[Kabupaten Pasuruan]]; di utara, [[Kabupaten Lumajang]] dan [[Kabupaten Probolinggo]] di timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, serta [[Kota Batu]], [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Kediri]] di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di [[Jawa Timur]]. Bersama dengan [[Kota Batu]] dan [[Kota Malang]], Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan [[Kawasan Malang Raya|Malang Raya]] (Wilayah Metropolitan Malang). | ||
== Lambang Daerah == | == Lambang Daerah == |
Revisi per 27 September 2023 10.31
Asal usul nama
Nama Malang hingga saat ini masih dalam perdebatan. Secara garis besar, ada dia versi mengenai penamaan "Malang".
Versi 1
Istilah "Malang" mengambil dari kata Malangkucecwara yang berari "Tuhan akan membantu kita menaklukkan yang jahat". Versi ini belum disepakati oleh para ahli.
Versi 2
"Malang" dalam bahasa Jawa berarti "penghalang" atau "yang menghalang-halangi".
Istilah itu muncul dari kisah Kesultanan Mataram dalam upaya menaklukkan sebuah wilayah (yang saat ini adalah kawasan Malang) di tahun 1614. Penaklukkan tersebut adalah untuk menyatukan seluruh wilayah di pulau Jawa menjadi satu kesultanan, yaitu Kerajaan Mataram. [1]
Sedangkan Kabupaten Malang mewakili nama sebuah wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yang dahulunya menjadi satu kesatuan bernama Malang. Saat ini, Malang sendiri digunakan dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Sejarah
Pada awalnya Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri dan dipimpin oleh Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes. Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri. Saat jatuh ke tangan Singasari, status Kediri menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (1222–1227).
Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Kesultanan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.
Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkret seperti :
- Candi Kidal di Desa Kidal kecamatan Tumpang yang dikenal sebagai tempat penyimpanan jenazah Anusapati.
- Candi Singhasari di kecamatan Singosari sebagai penyimpanan abu jenazah Kertanegara.
- Candi Jago / Jajaghu di kecamatan Tumpang merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Wisnuwardhana.
Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674–1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Setelah Trunojoyo, Malang kembali menjadi basis perlawanan terhadap VOC pada tahun 1768. Penguasa Malang saat itu yaitu Adipati Malayakusuma mempertahankan Malang dari serbuan VOC bersama pangeran asal Mataram bernama Prabujaka. Setelah berperang cukup lama, Malang akhirnya jatuh ke tangan VOC. Malayakusuma dan Prabujaka kemudian berhasil ditangkap. Prabujaka dibuang ke luar Jawa sementara Malayakusuma berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Pegunungan Tengger.
Awal abad ke-19 ketika pemerintahan Hindia-Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah lainnya, dipimpin oleh seorang bupati.
Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad ke-9 dalam bentuk Kerajaan Singasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 November 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.
Maskot
Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Februari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Hal ini lalu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) ditetapkan sebagai maskot flora, sedangkan Burung Cucak Ijo sebagai maskot fauna. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 hektare yang untuk burung cucak ijo disediakan lahan seluas 0,5 hektare, dan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.
Geografi
Batas wilayah
Utara | Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu |
Timur | Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri |
Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra Hindia di sebelah selatan. Kota Malang menjadi enklave di tengah-tengah kabupaten ini.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur.
Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.
Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak ditanami tebu dan hortikultura, seperti salak dan semangka. Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi dan kakao (daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.
Penduduk
Ekonomi
Hukum & Pemerintahan
Pendidikan
Budaya
Transportasi
Lihat Juga
Kabupaten Malang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦭꦁ |
• Abjad Pegon | كابوڤاتين مالاڠ |
• Osob Kiwalan | netapubaK ngalaM |
Motto: Satata gama karta rahardja (Jawa) Menata segalanya untuk kesejahteraan | |
Lua error in Modul:Mapframe at line 701: attempt to index field 'wikibase' (a nil value). | |
Lua error in Modul:Location_map at line 425: Kesalahan format nilai koordinat. | |
Koordinat: Lua error in Modul:Coordinates at line 614: attempt to index field 'wikibase' (a nil value). | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Hari jadi | 28 November 760 |
Ibu kota | Kepanjen |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Sanusi |
• Wakil Bupati | Didik Gatot Subroto |
• Sekretaris Daerah | Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M. |
Luas | |
• Total | 146.789,65 km2 (56,675,80 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.703.176 |
• Kepadatan | 752/km2 (1,950/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 92,85% Kristen 4,45% - Protestan 3,10% - Katolik 1,35% Hindu 1,87% Buddha 0,79% Konghucu 0,01% Kepercayaan 0,03%[3] |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa Malangan (dominan), Tengger, Madura, Lainnya |
• IPM | 71,38 Tinggi (2022) 70,60 Tinggi (2021)[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | Lua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value). |
Kode area telepon | +62 341 |
Pelat kendaraan |
|
Kode Kemendagri | Lua error in Modul:Wikidata at line 1121: attempt to index field 'wikibase' (a nil value). |
DAU | Rp 1.750.595.276.000,- (2020)[5] |
Semboyan daerah | Malang Makmur |
Slogan pariwisata | The Heart of East Java |
Flora resmi | Apel |
Fauna resmi | Cucak ijo |
Situs web | www |
Kabupaten Malang (Jawa: Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦭꦁ; Pegon: كابوڤاتين مالاڠ; Osob Kiwalan: netapubaK ngalaM) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kepanjen, yang sebelumnya berada di Kota Malang. Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten Malang juga merupakan kabupaten terluas keempat di Pulau Jawa setelah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Malang tahun 2021, penduduk kabupaten Malang berjumlah 2.654.448 jiwa (2020), dengan kepadatan 752 jiwa/km2.[2]
Kota Malang merupakan enklave dari kabupaten ini. Kabupaten ini memiliki Penekslave yaitu wilayah yang terpisah dengan wilayah utamanya yaitu di kawasan Malang Barat, yang terdiri atas Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang; Kabupaten Mojokerto; dan Kabupaten Pasuruan; di utara, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kota Batu, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah Metropolitan Malang).
Lambang Daerah
Lambang Kabupaten Malang berarti:
- Merah putih = Perisai Segi Lima
- Merah = Tulisan Kabupaten Malang
- Kuning emas = Garis tepi atap kubah
- Hijau = Warna dasar kubah
- Hijau= Gunung Berapi
- Putih = Asap
- Putih dan hitam = Keris
- Putih = Buku terbuka
- Biru tua = Laut
- Putih = Gelombang laut (jumlah 19)
- Kuning emas = Butir padi (jumlah 45)
- Putih = Bunga kapas (jumlah 8)
- Hijau = Daun kapas (jumlah 17)
- Kuning emas = Bintang bersudut lima
- Putih dan hitam = Pita terbentang dengan sesanti Satata Gama Kartaraharja
- Kuning emas = Rantai (jumlah 7)
Jiwa nasional bangsa Indonesia yang suci dan berani, di mana segala usaha ditujukan untuk kepentingan nasional berlandaskan falsafah Pancasila dilukiskan dengan persegi lima dengan garis tepi tebal berwarna MERAH PUTIH.
KUBAH dengan garis tepi atapnya berwarna kuning emas dan warna dasar hijau mencerminkan papan atau tempat bernaung bagi kehidupan rohani dan jasmani diruang lingkup Daerah Kabupaten Malang yang subur makmur.
Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, mencerminkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan Falsafah Pancasila yang Luhur dan Agung.
Untaian padi berwarna kuning emas, daun kapas berwarna hijau serta bunga kapaas berwarna putih mencerminkan tujuan masyarakat adil dan makmur.
Daun kapas berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, gelombang laut berjumlah 45 mencerminkan semangat perjuangan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Rantai berwarna kuning emas mencerminkan persatuan dan keadilan, gunung berapi berwarna hijau mencerminkan potensi alam daerah Kabupaten Malang, dan asap berwarna putih mencerminkan semangat yang tak pernah kunjung padam.
Laut mencerminkan kekayaan alam yang ada di daerah Kabupaten Malang sedangkan warna biru tua mencerminkan cita-cita yang abadi dan tak pernah padam.
Keris yang berwarna hitam dan putih mencerminkan jiwa kepahlawanan dan Kemegahan sejarah daerah Kabupaten Malang. Buku terbuka berwarna putih mencerminkan tujuan meningkatkan kecerdasan rakyat untuk kemajuan.
Sesanti Satata Gama Karta Raharja mencerminkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual disertai dasar kesucian yang langgeng (abadi).
Pendidikan
Terdapat Sekolah/Lembaga Pendidikan baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Malang yang terkenal dengan julukan "Kota Pendidikan" ini.
Perguruan Tinggi
- Universitas Negeri Malang (UM)
- Universitas Brawijaya (UB)
- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- Universitas Islam Malang
- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
- Universitas Merdeka Malang (UNMER)
- Universitas Ma Chung
- Institut Teknologi Nasional
- Universitas Widyagama Malang
- Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
- Politeknik Negeri Malang
- Universitas Kanjuruhan Malang
- Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
- Universitas Wishnuwardhana
- Universitas Gajayana Malang
- Akademi Pariwisata Dan Perhotelan (APARTEL) Ganesha Malang
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara Lowokwaru Malang
- Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
- Akademi Analis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang
- Akfar Putra Indonesia Malang
- Universitas Terbuka Daerah Malang [6]
Sekolah Menengah Atas
- SMA Negeri 1 Kepanjen
- SMA Negeri 1 Bantur
- SMA Negeri 1 Sumberpucung
- SMA Negeri 1 Pagak
- SMA Negeri 1 Singosari
- SMA Negeri 1 Bululawang
- SMA Negeri 1 Gondanglegi
- SMA Negeri 1 Turen
- SMA Negeri 1 Dampit
- SMA Negeri 1 Ngantang
- SMA Negeri 1 Sumbermanjing Wetan
- SMA Negeri 1 Tumpang
- SMA Negeri 1 Lawang
- SMK Negeri 1 Turen
- SMK Negeri 2 Turen
- SMK Negeri 1 Singosari
- SMK Negeri 2 Singosari
Ekonomi
Agrobisnis
Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Malang adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:
- Sayur mayur: tomat, kubis, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll
- Padi
- Tebu
- Tanaman hias
- Kayu-kayuan: Sengon, Jabon
Hasil peternakan meliputi:
- Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)
- Daging & telur ayam ras
- Susu sapi perah
- Daging & susu kambing ettawa
- Daging kelinci
Industri
Industri di Kabupaten Malang banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:
- Industri gula rafinasi
- Industri teh
- Industri makanan olahan (keripik buah, keripik kentang, aneka camilan, dll)
- Industri pemotongan & pengolahan kayu
- Industri pengolahan susu
- Industri pengolahan daging ayam kampung
Transportasi
Bus
Transportasi darat menggunakan bus antarkota di Kabupaten Malang umumnya terkonsentrasi pada tiga terminal bus Kota Malang seperti Terminal Arjosari, Terminal Landungsari dan Terminal Hamid Rusdi (Gadang). Sedangkan moda transportasi antar kecamatan di Kawasan Malang Raya menggunakan bus mini, angkutan pedesaan ataupun MPU bison terkonsentrasi pada beberapa sub terminal yang tersebar di Dampit, Batu, Gondanglegi, Karangploso, Lawang, Madyopuro, Mulyorejo, Singosari, Kepanjen, Tumpang, Turen dan Wonosari.
Kereta api
Malang terletak di jalur kereta api lintas selatan dan tengah (Kertosono–Malang) serta lintas timur Jawa (Malang–Bangil). Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates. Kabupaten Malang juga memiliki stasiun kereta api nonaktif seperti Stasiun Gondanglegi dan Stasiun Dampit
Pesawat
Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan Malang–Jakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Batavia Air) serta Malang–Denpasar (Wings Air), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdul Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari.
Pariwisata
Kabupaten Malang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Malang.
Wisata gunung
- Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.
- Gunung Arjuno-Welirang, sering dipakai untuk pendakian dengan rute Junggo, Cangar, Singosari, Lawang, Purwosari, atau Pandaan.
- Bromo lewat Desa Tumpang (Kecamatan Tumpang), Desa Gubuk Klakah–Kecamatan Poncokusumo.
- Gunung Semeru lewat desa Ngadas kecamatan Poncokusumo
- Gunung Anjasmoro lewat Kecamatan Pujon
- Wisata Payung Batu, kota Batu
- Bukit Buduk Asu, Lewat Desa Ketindan, Lawang
Wisata air
- Waduk Selorejo, terletak di Kecamatan Ngantang (di tepi jalan raya Malang-Kediri)
- Kasembon Rafting, merupakan objek wisata bagi pencinta olahraga arung jeram, terletak di Kasembon (70 km barat kota Malang).
- Waduk Ir. Sutami/Bendungan Sutami, terletak di Kecamatan Sumberpucung.
- Bendungan Lahor, terletak di sebelah barat Bendungan Ir.Sutami (Sumberpucung,kab.Malang)
- Taman Ria Sengkaling, terletak di tepi jalan raya Malang-Batu, terdapat kolam renang dan taman bermain.
- Wendit Water Park, terletak di jalan raya Mangliawan Pakis. Sebuah tempat wisata yang baru saja di renovasi. Objek wisata ini terkenal dengan sumber airnya dan kera-nya.
- Pemandian Umbulan,merupakan pemandian bernuansa pegunungan terletak di Kecamatan Dampit tepatnya di Desa Ubalan 2 Km dari pusat kota.
- Pemandian Dewi Sri, terletak di Kecamatan Pujon, menyajikan wisata pemandian air pegunungan. Wisata ini berada di dekat Pasar Pujon sebagai sentra pemasaran buah dan sayur mayur (Terminal Agrobisnis Mantung).
- Pemandian Ken Dedes, terletak di Kecamatan Singosari
- Wisata Air Krabyakan, terletak di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang
- Sumber Nyolo, terletak di Kecamatan Singosari
- Boonpring , terletak di Kecamatan Turen
- Sumber Maron dan sumber taman, terletak di Kecamatan Pagelaran
- Sumber Jenon , terletak di Kecamatan Tajinan
- Sumber Sirah , terletak di Kecamatan Gondanglegi
- Pemandian Gentong Emas , terletak di Kecamatan Wajak
- Pemandian Sumber Ringin, terletak di Kecamatan Tumpang
- Lembah Tumpang Diarsipkan 2022-02-25 di Wayback Machine., terletak di Kecamatan Tumpang
- Water Boom 88, terletak di Kecamatan Bululawang.
Wisata air terjun
- Air terjun Coban Rondo, terletak di Kecamatan Pujon.
- Air terjun Parang Teja di Desa Gading Kulon kecamatan Dau
- Air terjun Coban Pelangi, terletak di Kecamatan Poncokusumo.
- Air terjun Coban Jahe, terletak di Kecamatan Jabung.
- Air terjun Coban Glothak, terletak di Kecamatan Wagir.
- Air terjun Coban Sumber Pitu, terletak di Kecamatan Tumpang.
- Air terjun Bayu Anjlok, terletak di Pantai Lenggoksono Diarsipkan 2015-04-14 di Wayback Machine..[7]
- Air terjun Coban Sewu, terletak di kecamatan Ampelgading.
- Air terjun Coban supit urang Di Lawang
Wisata sejarah
- Candi Singosari dan arca Dwarapala, terletak di Kecamatan Singosari,
- Candi Jago (Jayaghu) di Kecamatan Tumpang, merupakan makam Ranggawuni
- Candi Badut terletak di kecamatan Dau Candi Badut oleh Purbatjaraka dikaitkan dengan sebuah prasasti yang di temukan di kelurahan Merjosari, yaitu prasasti Dinoyo. Prasasti berbahasa sanskerta dan berhuruf Jawa kuno itu berangka tahun Candrasangkala: nayana vayu ras yang mengandung arti angka tahun saka 682 atau 760 Masehi. isi prasasti yang menceritakan raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.
- Candi Kidal di kecamatan Tumpang, merupakan makam Anusapati, perlu diketahui di mana semua candi di kabupaten Malang sebagian besar adalah peninggalan sejarah kerajaan Singhasari, kecuali beberapa situs purbakala di sekitar wilayah Dau, Wagir dan Turen merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan.
- Candi Songgoriti terletak di kecamatan Batu.
- Candi Sumberawan terletak di kecamatan Singosari Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia mengadakan perjalanan keliling. Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya) dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai 15 masehi yaitu pada periode Majapahit
Wisata pantai
- Donomulyo: Modangan (70 km dari pusat kota Malang), Ngliyep (62 km), Jonggring Saloko (69 km), Kondang Bandung, Kondang Iwak, Bantol, Nglurung, Ngebros
- Gedangan: Bajul Mati (58 km), Wonogoro (55 km), Nganteb, Gua Cina
- Bantur: Balekambang (57 km), Kondang Merak (59 km), Kipas
- Sumbermanjing Wetan: Tamban (68 km), Rawa Indah, Tambak Asri (60 km), Sendangbiru (Segoro Anakan) (69 km),
- Tirtoyudo: Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km)
- Ampelgading: Licin (64 km)
Wisata agro
- Kebun Teh PTPN Wonosari di Desa Ketindan kecamatan Lawang, terdapat agrowisata serta cottage,kolam pemandian dan transportasi wisata yang dapat disewa jika ingin berlibur.
- Wisata petik jeruk, di desa Selorejo kecamatan Dau
- PWEC (Petungsewu Wildlife Ecosystem Conservation) di desa Petungsewu Dau
- Wisata durian, disepanjang jalan raya Ngantang–Kasembon tepatnya di desa Pait.
- Wisata petik buah naga di Gondanglegi.
- Wisata petik strawberry di Desa Pandesari, Pujon.
Wisata religi
- Masjid Tiban, di Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.[8]
- Feng Shui Asri Abadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang
- GKJW Peniwen, di Desa Peniwen. Desa Peniwen termasuk 41 Desa Kristen yang ada di Jawa Timur, Kampung Kristen di Jawa Timur inilah yang dikenal dengan sentra Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), yaitu gereja beraliran Kristen Protestan yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.
- GKJW Sitiarjo, di Desa Sitiarjo.
- Pesarehan Gunung Kawi, di Gunung Kawi.
- Makam Mbah Jago Pati, di Desa Tangkilsari.
Kuliner khas
Masakan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
- Bakso Duro Kepanjen
- Soto Daging Pak Amir Tunjungtirto
- Bakso malang
- Bakso Bakar
- Cwie mie Malang
- Rawon
- Kaldu Kambing Kacang Hijau
- Soto kambing Tunggulwulung
- Nasi pecel
- Sop dengkul
- Sayur asem Buah Apel
- Kare kikil
- Tahu campur
- Tahu Lontong Telor
- Sate Bunul
- Sate Landak wendit
- Onde-onde Lawang
Makanan ringan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
Minuman
Kabupaten Malang mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
Oleh-oleh
Kabupaten Malang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:
- Kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)
- Kripik Tempe Sanan
Olahraga
Sepak bola
- Arema FC, klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 Indonesia
- Persekam Metro FC, klub milik pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009–2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia
Kedua klub ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Tokoh Terkenal
Berikut ini adalah daftar nama-nama orang kelahiran dan/atau pernah tumbuh berkembang di Malang, yang berkarya besar sehingga membawa nama harum bagi Kabupaten Malang dan Indonesia.
- K.H Masjkur, Menteri Agama Indonesia Ke-6 dan Pahlawan Nasional
- K.H Hasyim Muzadi, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2015-2017 dan Mantan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU
- K.H Nachrowi Tohir, Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Ke-4
- K.H Tolchah Hasan, Menteri Agama Indonesia Ke-18
- Soebandrio, Menteri Luar Negeri Indonesia Ke-10
- Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia
- Soewoto Sukendar, KSAU Ke-5
- Widjojo Nitisastro, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Ke-2
- Roesmin Noerjadin, Menteri Perhubungan Indonesia, Ke-26
- Oetomo, KSAU Ke-9
- Rudini, Menteri Dalam Negeri Indonesia Ke-19
- Sudomo, Ketua Dewan Pertimbangan Agung Ke-9
- Topan, Pelawak Srimulat
- Leysus, Pelawak Srimulat
- K.H Tolchah Mansoer, Pendiri IPNU
- M.Sanusi, Bupati Malang 2018-2024
- Didik Gatot Subroto, Wakil Bupati Malang 2021-2024
- Sujud Pribadi, Bupati Malang 2002-2010
- Moch.Ibnu Rubiyanto, Bupati Malang 2000-2002
- Hamid Roesdi, Pahlawan Nasional
- Nurbuat, Pelawak Srimulat
- Tarzan, Pelawak
- Faida, Bupati Jember 2016-2021
- Haryanti Sutrisno, Bupati Kediri 2010-2021
- Lucky Acub Zaenal, Pendiri Arema Football Club
- Punjul Santoso, Wakil Wali kota Batu 2012-2022
- Aji Santoso, Legenda Sepak Bola
- Dwi Cahyono, Budayawan
- Krisdayanti, Anggota DPR RI dan Penyanyi
- Yuni Shara, Penyanyi
- Bayu Skak, Aktor, Komedian dan Youtuber.
- Andhika Pratama, Aktor, Pelawak dan Penyanyi.
- Rizal Djibran, Aktor dan Penyanyi.
- Widodo Dwi Purwanto, Komandan Korps Marinir TNI AL Ke 24 Sejak 21 Januari 2022 Sampai Sekarang
- Laksamana Muda TNI Agus Hariadi Panglima Komando Armada III Sejak 16 Januari 2023 Sampai Sekarang
- Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto Menjabat Sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Sejak 21 Oktober 2021 Sampai Sekarang
- Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto Menjabat Sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Sejak 17 Desember 2021 Sampai Sekarang
Catatan kaki
Referensi
- ↑ Lusiana, Ameilia Hera (23 Jul 2023). Bukan Bernasib Malang, Ini Asal Usul dan Makna Nama Kota Malang. https://radartegal.disway.id/read/659436/bukan-bernasib-malang-ini-asal-usul-dan-makna-nama-kota-malang/15. Diakses pada 27 Sep 2023.
- ↑ 2,0 2,1 "Kabupaten Malang Dalam Angka 2021" (pdf). 26 Februari 2021. hlm. 97. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 11 April 2021.
- ↑ "Penduduk Menurut Wilah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Malang". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 19 Januari 2021.
- ↑ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 31 Desember 2022.
- ↑ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 11 April 2021.
- ↑ "UT Daerah Malang".
- ↑ "Air Terjun Banyu Anjlok, di Tepi Pantai dengan Keunikan Tersendiri". Travelmate Kamu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-17. Diakses tanggal 21 April 2015.
- ↑ Ainun, Yatimul. Asdhiana, I Made, ed. "Masjid Ajaib di Malang, Wisata Religi Favorit". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-14. Diakses tanggal 2012-08-24.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Lua error in Modul:Authority_control at line 1174: attempt to index field 'wikibase' (a nil value).
- Halaman dengan galat skrip
- Halaman dengan argumen formatnum non-numerik
- Galat CS1: tanggal
- Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung
- Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
- Halaman dengan berkas rusak
- Halaman yang menggunakan multiple image dengan pengubahan ukuran gambar otomatis
- Artikel mengandung bahasa Jawa
- Templat webarchive tautan wayback
- Situs web resmi tidak ada di Wikidata
- Kabupaten Malang
- Kabupaten di Jawa Timur
- Kabupaten di Indonesia
- Malang Raya