Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Malang: Perbedaan antara revisi
(←Membuat halaman berisi 'Kepala Balidbangda: Dr. Ricky Meinardhy, ST.<br> Sekretaris Balidbangda: Aprija Wirawan, S.Sos., M.A.P.<br> Kabid Inovasi dan Teknologi: Dra. Nurtini<br> Kabid Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan: Dr. Eddy Priyanto, S.E., M.M.<br> Kabid Sosial dan Kependudukan: Siti Rochana, S.Sos.<br> <hr> Rektor Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., menerima kunjungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (B...') |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 30: | Baris 30: | ||
[https://itnmalangnews.id/kunjungi-itn-malang-balidbangda-kab-malang-jajaki-kolaborasi-riset-dan-inovasi/ Sumber] | [https://itnmalangnews.id/kunjungi-itn-malang-balidbangda-kab-malang-jajaki-kolaborasi-riset-dan-inovasi/ Sumber] | ||
<hr> | |||
Malang, 06 Maret 2023 - Kabupaten Malang semakin berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang riset dan inovasi. Dalam rangka meningkatkan daya saing daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang (BALITBANGDA) mengadakan simposium dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang berjudul "Simposium Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sebagai Katalisator Daya Saing Daerah Kabupaten Malang". Acara ini diselenggarakan di Rayz UMM Hotel, Jl. Raya Sengkaling No. 1, Jetis, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. | |||
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang, Dr. M. Hidayat, MM., M.Pd selaku Panitia Penyelenggara dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Nurcahyo S.H., M.Hum., Narasumber dalam simposium ini adalah Dr. Lukman Shalahuddin, M.Sc (Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN)) dan Dr. Andriyanto, SH., M. Kes. (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur). | |||
Maksud dari kegiatan simposium ini adalah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah dalam mengembangkan ekosistem riset dan inovasi. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pencapaian indeks daya saing daerah di Kabupaten Malang, mendorong stakeholder pelaku inovasi berkolaborasi, serta merumuskan kebijakan dan program dalam meningkatkan daya saing daerah. | |||
Hasil yang dicapai dari simposium ini adalah bahwa riset dan inovasi mempunyai peran awal sebagai input dalam proses penyusunanan rencana dan kebijakan strategis, peran antara memberikan berbagai rekomendasi dalam implementasi kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, dan peran akhir memberikan penilaian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kebijakan/program dan kegiatan sebagai acuan pelaksanaan kedepan. | |||
Dalam kesimpulannya, inovasi tidak boleh terperangkap dengan apa yang dinamakan nascent innovation ecosystem. Daerah harus mampu mempertemukan berbagai aktor melalui jaringan sosial dan mata rantai pengembangan inovasi. Para aktor tersebut mendorong inovasi melalui showcase, kompetisi, penghargaan dan storytelling, sehingga mendorong inovator lainnya untuk berani melakukan inovasi yang sulit dan berisiko. | |||
Berdasarkan kegiatan yang sudah diselenggarakan, rekomendasi yang diberikan adalah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Biro Hukum Provinsi Jawa Timur terkait Raperda Perubahan SOTK, dan memetakan kebutuhan anggaran dan SDM untuk mengantisipasi perubahan kelembagaan menjadi BRIDA Kabupaten Malang. | |||
Dengan adanya simposium ini diharapkan stakeholder dan pelaku inovasi dapat bekerja sama dalam meningkatkan daya saing daerah Kabupaten Malang melalui ekosistem riset dan inovasi yang lebih aktif dan berkembang. Selain itu, rekomendasi yang diberikan juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program dalam meningkatkan daya saing daerah. Semoga dengan adanya BRIDA sebagai katalisator daya saing daerah, Kabupaten Malang dapat terus berkembang dan menjadi lebih maju di masa depan. | |||
[https://balitbang.malangkab.go.id/pd/detail?title=balitbang-opd-simposium-pembentukan-badan-riset-dan-inovasi-daerah-brida-bidang-pemperpu-2023-03-06 Sumber] | |||
<hr> | |||
Revisi per 28 Desember 2024 21.53
Kepala Balidbangda: Dr. Ricky Meinardhy, ST.
Sekretaris Balidbangda: Aprija Wirawan, S.Sos., M.A.P.
Kabid Inovasi dan Teknologi: Dra. Nurtini
Kabid Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan: Dr. Eddy Priyanto, S.E., M.M.
Kabid Sosial dan Kependudukan: Siti Rochana, S.Sos.
Rektor Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., menerima kunjungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balidbangda) Kabupaten Malang, di Ruang Sidang Rektorat Jumat (01/11/2024). Kepala Balidbangda Kabupaten Malang, Dr. Ricky Meinardhy, ST., MT memimpin langsung rombongan yang terdiri dari 15 orang.
Dalam rombongan tampak pula sejumlah pejabat struktural dan fungsional Balidbangda antara lain Aprija Wirawan, S.Sos., M.A.P. (Sekretaris Badan), Dra. Nurtini (Kabid. Inovasi dan Teknologi), Dr. Eddy Priyanto, S.E., M.M. (Kabid. Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan), dan Siti Rochana, S.Sos. (Kabid. Sosial dan Kependudukan), serta para fungsional peneliti.
Kunjungan koordinasi kolaborasi riset dan inovasi ini merupakan langkah Balidbangda Kabupaten Malang untuk transformasi menjadi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Untuk memaksimalkan tugas dan fungsi tersebut, maka diperlukan kolaborasi yang kuat dengan perguruan tinggi. BRIDA sebagai lembaga perangkat daerah bertugas membantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan. Tugas-tugasnya meliputi: penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, invensi, inovasi.
Rektor ITN Malang menyampaikan, maksud kunjungan Balidbangda masih inline dengan kunjungan Kepala Pusat Riset Kebijakan Publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sehari sebelumnya. Yakni sama-sama ingin menjalin kerja sama dengan ITN Malang khususnya dalam pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa riset ITN Malang sudah mendapatkan pengakuan baik itu dari BRIN maupun pemerintah daerah.
“Tentu saja yang implementatif, sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Malang. Balidbangda, dosen dan mahasiswa akan bersinergi untuk mengembangkan potensi daerah (Kabupaten Malang),” ujar rektor saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Senin (05/11/2024).
Menurut rektor, BRIN maupun Balidbangda Kabupaten Malang melihat ITN Malang memiliki reputasi bagus dalam riset dan pengabdian masyarakat. Sudah banyak implementasi kerja sama ITN dengan pemerintah daerah, industri, swasta, dan mitra. Dari diskusi dengan Balidbangda potensi kerja sama yang bisa digarap adalah pada pemberdayaan masyarakat. Pengembangan potensi daerah menyesuaikan dengan permasalahan-permasalahan seperti kajian penelitian, teknologi tepat guna, produktivitas lahan pertanian, dan lain-lain.
“Ini rekognisi (pengakuan) dari pemerintah daerah. Mereka mengakui ITN mempunyai riset berkelanjutan, memiliki kompetensi yang bagus, kompetensi dosen dan mahasiswa sudah diakui. Harapannya ITN bisa berkontribusi dalam pembangunan dan abdimas,” jelasnya.
Senada dengan rektor, Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kerjasama (LP2K) ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., menyatakan, ada beberapa poin penting yang bisa ditarik dari pertemuan tersebut. Yakni, penyamaan roadmap riset, kolaborasi riset, dan adanya beberapa rencana riset yang akan langsung ditindak lanjuti.
“Mereka meminta dukungan ITN Malang dalam kolaborasi riset, pengembangan teknologi tepat guna, dan pendampingan dalam penyediaan pos pelayanan teknologi tepat guna di desa. Kami juga sedang mencoba merancang desa binaan bersama antara ITN Malang dengan Balidbangda,” kata Ardi saat ditemui di tempat terpisah.
Menurutnya beberapa isu strategis yang ada di Kabupaten Malang menjadi sasaran penelitian. Implementasi riset dan pengembangan yang ada di ITN Malang juga berkolaborasi dengan BRIN. Harapannya BRIN, ITN Malang, dan BRIDA yang sebelumnya Balidbangda bisa berkolaborasi melakukan beberapa penelitian sebagai isu strategi tersebut.
“ITN Malang tidak hanya meneliti pada kontek penelitian bidang teknologi, namun juga penelitian di bidang perencanaan, ekonomi wilayah, dan berbagai analisis kebijakan,” tuntasnya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), ITN Malang, Martinus Edwin Tjahjadi, ST., MGeomSc., PhD., juga menyampaikan skema-skema penelitian baik eksternal maupun internal di ITN Malang. Harapannya kolaborasi bisa melalui pendanaan eksternal maupun internal ITN Malang. Kedepan ITN akan mencoba menyesuaikan kembali pedoman penelitian dan pengabdian masyarakat agar sasarannya tertuju kepada mitra yang sudah kerja sama dengan ITN Malang. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)
Malang, 06 Maret 2023 - Kabupaten Malang semakin berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang riset dan inovasi. Dalam rangka meningkatkan daya saing daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang (BALITBANGDA) mengadakan simposium dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang berjudul "Simposium Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sebagai Katalisator Daya Saing Daerah Kabupaten Malang". Acara ini diselenggarakan di Rayz UMM Hotel, Jl. Raya Sengkaling No. 1, Jetis, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang, Dr. M. Hidayat, MM., M.Pd selaku Panitia Penyelenggara dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Nurcahyo S.H., M.Hum., Narasumber dalam simposium ini adalah Dr. Lukman Shalahuddin, M.Sc (Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN)) dan Dr. Andriyanto, SH., M. Kes. (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur).
Maksud dari kegiatan simposium ini adalah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah dalam mengembangkan ekosistem riset dan inovasi. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pencapaian indeks daya saing daerah di Kabupaten Malang, mendorong stakeholder pelaku inovasi berkolaborasi, serta merumuskan kebijakan dan program dalam meningkatkan daya saing daerah.
Hasil yang dicapai dari simposium ini adalah bahwa riset dan inovasi mempunyai peran awal sebagai input dalam proses penyusunanan rencana dan kebijakan strategis, peran antara memberikan berbagai rekomendasi dalam implementasi kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, dan peran akhir memberikan penilaian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kebijakan/program dan kegiatan sebagai acuan pelaksanaan kedepan.
Dalam kesimpulannya, inovasi tidak boleh terperangkap dengan apa yang dinamakan nascent innovation ecosystem. Daerah harus mampu mempertemukan berbagai aktor melalui jaringan sosial dan mata rantai pengembangan inovasi. Para aktor tersebut mendorong inovasi melalui showcase, kompetisi, penghargaan dan storytelling, sehingga mendorong inovator lainnya untuk berani melakukan inovasi yang sulit dan berisiko.
Berdasarkan kegiatan yang sudah diselenggarakan, rekomendasi yang diberikan adalah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Biro Hukum Provinsi Jawa Timur terkait Raperda Perubahan SOTK, dan memetakan kebutuhan anggaran dan SDM untuk mengantisipasi perubahan kelembagaan menjadi BRIDA Kabupaten Malang.
Dengan adanya simposium ini diharapkan stakeholder dan pelaku inovasi dapat bekerja sama dalam meningkatkan daya saing daerah Kabupaten Malang melalui ekosistem riset dan inovasi yang lebih aktif dan berkembang. Selain itu, rekomendasi yang diberikan juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program dalam meningkatkan daya saing daerah. Semoga dengan adanya BRIDA sebagai katalisator daya saing daerah, Kabupaten Malang dapat terus berkembang dan menjadi lebih maju di masa depan. Sumber