Verbatim:3

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Pembicara:
Kwik Kian Gie

Judul Tautan:
KWIK KIAN GIE MORNING TALK - BLBI

Juru Transkrip:
Julian S (https://saweria.co/juliansukrisna)

Tanggal Transkrip:
Jumat, 20 Desember 2024


00:00:00,000 - {{{sosok}}}

Selamat pagi pemirsa. Apa kabar anda semua hari ini? kembali IBI KKG morning talk hadir ke hadapan anda, dengan perbincangan menarik, aktual, dan terpercaya seputar ekonomi. bersama saya Hisar Sirait, kita akan ditemani Pak Kwik Kian Gie.
Beliau adalah Seorang ekonom senior, pengamat ekonomi, pemerhati ekonomi, dan Beliau pernah terlibat dalam pemerintahan sebagai Menteri Ekuin, dan juga menteri Bappenas. Kali ini kita akan memperbincangkan topik menarik yang hangat beberapa hari ini, terkait dengan bantuan likuiditas Bank Indonesia.
Selamat pagi Pak Kwik? Apa kabar Pak Kwik? baik terima kasih. Sehat ya bapak ya?
Iya sehat.


00:01:08,000 - {{{sosok}}}

Pak Kwik, ini luar biasa pak, beberapa hari ini isu bantuan likuiditas Bank Indonesia kembali hangat diperbincangkan orang. Ini terkait dengan adanya pembentukan tim gugus yang dibentuk oleh pak presiden pak. Tapi sebelum sampai ke sana Pak Kwik, kiranya kesempatan yang sangat indah ini, Bapak boleh menjelaskan kepada kita, kepada publik, perihal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Karena masih banyak Pak Kwik yang pingin tahu, sebetulnya Ada apa yang terjadi dengan kondisi sebelum ada BLBI, setelah ada BLBI, dan apa dampaknya ke Indonesia? dan yang menarik Pak Kwik, banyak orang yang bertanya, sebetulnya seperti apa peranan IMF pada kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ini Pak Kwik? silakan Pak Kwik.


00:01:55,000 - {{{sosok}}}

Baik, jadi saya lebih memilih kalau harus menjelaskan tentang BLBI, tidak dimulainya BLBI, tetapi lebih jelas latar belakangnya. Jadi saya ingin mulai dengan latar belakang terlebih dahulu. Yaitu 10 tahun sebelum terjadinya BLBI, ketika Pak Arifin Siregar, almarhum, menjadi gubernur Bank Indonesia. Beliau mempunyai suatu keyakinan, pendapat yang diwujudkan dalam sebuah kebijakan, yang mengatakan bahwa bank itu jumlahnya tidak perlu banyak-banyak. Dalam suatu negara tidak perlu mempunyai ada bank yang banyak. Jumlahnya ya mencukupi, tetapi syarat mutlaknya adalah bahwa setiap bank volumenya harus besar. Nah ketika beliau menjabat, di Indonesia sudah ada banyak bank atas dasar kebijakan Gubernur sebelumnya, mungkin. Jadi Pak Arifin Siregar itu mewujudkannya dalam bentuk kebijakan yang mengatakan kalau empat bank merger menjadi satu bank maka diberi insentif bahwa bank yang sudah merger itu diberi hak untuk menjadi Bank devisa. yang diartikan dengan Bank devisa adalah bank yang diperbolehkan membuka LC dan diterima oleh bank-bank di dunia untuk berdagang secara internasional, memberikan perantara perdagangan secara nasional.


00:03:45,000 - {{{sosok}}}

Ketika sudah waktunya, karena waktunya ganti, walaupun presiden nya sama tapi periode presidennya berubah, maka Pak Arifin Siregar pindah ketika itu Kalau tidak salah menjadi Menteri Perdagangan, dan Pak Adrianus Mooy yang mengganti sebagai Gubernur Bank Indonesia. Nah pak Mooy ini mempunyai pikiran keyakinan yang sangat bertolak belakang. Jadi beliau meluncurkan sebuah kebijakan yang disebut Paket Oktober tahun 1988. Itu yang disebut dengan Pakto '88. Iya, Pakto '88, berarti 10 tahun sebelum terjadi krisis. Krisisnya kan 98. Gubernur Adrianus Mooy mengatakan bahwa barangsiapa mempunyai modal disetor, mampu menyetor modal sebesar 10 milyar rupiah dalam sebuah PT, bank berbentuk PT, maka dia berhak mendirikan bank. Dengan demikian dalam waktu yang sangat singkat munculah sekitar 200 bank.


00:04:58,000 - {{{sosok}}}

Nah yang mendirikan bank-bank itu, yang mampu menyetor 10 miliar yang ketika itu jumlahnya lumayan lah tetapi banyak yang punya, itu justru pedagang-pedagang, jadi pengusaha-pengusaha yang tidak mempunyai latarbelakang perbankan, tetapi mereka pandai dalam bidang marketing. sehingga mereka menganggap bank ini sebagai sebuah perusahaan dagang biasa atau sebagai suatu industri, sehingga mereka pandai sekali memilih cabang-cabang yang strategis, mereka juga pandai untuk menjual dirinya sendiri, marketing. Sampai masyarakat itu percaya bahwa banknya memang baik. Maka dengan demikian lalu bank itu memperoleh likuiditas yang banyak sekali. Nah likuiditas yang banyak sekali itu oleh karena dia tidak mengerti urusan perbankan, digerogoti, digerogoti sendiri dalam arti, uang masyarakat yang mestinya disalurkan kepada sektor produktif yang profesional, dia menyalurkan kepada dirinya sendiri dalam bentuk dia mendirikan perusahaan-perusahaan dan perusahaan-perusahaan itu diberi kredit oleh bank yang hak memutuskannya dia sendiri.


00:06:29,000 - {{{sosok}}}

Walaupun sudah ada peraturan Bank Indonesia, toh dilanggar, saya tidak tahu kenapa, tidak diketahui oleh Bank Indonesia tepat pada waktunya. Nah hal itu terjadi Tentu bank itu rusak. tetapi bank yang rusak seperti halnya fenomena ekonomi pada umumnya itu mengenal Apa yang dinamakan time lag, time itu waktu Lag itu terbelakang. Jadi, Kalau hari ini ada kebijakan-kejadian, dampaknya itu baru lama kemudian. Lha di sini Membutuhkan waktu 10 tahun sampai bank itu rusak total. kebetulan diketahuinya Kalau bank rusak itu oleh karena Indonesia terkena krisis, terkena krisis tahun 1997 dimulainya yang paling hebat puncaknya di tahun 98. 10 tahun Setelah Pakto 88.


setelah 10 tahun, baru terkena krisis, Indonesia tidak bisa menghadapi, lalu minta bantuan IMF, kita masih ingat, bahwa ketika itu bantuan IMF diberikan dengan datangnya managing director atau ceonya sendiri yang namanya Michael Camdessus, yang dia ketika Pak Harto menandatangani perjanjian dengan IMF, Michael menyaksikannya dengan seolah-seolah penjajahan terjadi kembali. Itu yang di koran-koran dikabarkan penjajahan mulai kembali ya. pendiktean mulai kembali. Nah dengan bantuan IMF itu, IMF terjun, dia meneliti mengenai perbankan. Memang IMF mengurusi moneter perbankan.

Setelah diteliti, mereka berpendapat bahwa dari sekian banyak bank, ada 16 bank yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya. Jadi IMF mengatakan tutup 16 bank ini. Nah, itu harus. Oleh karena itu syarat, lalu ditutup lah 16 bank, begitu saja diumumkan 16 bank ditutup.

Orang yang mempunyai uang pada salah satu dari 16 bank ini tentu ingin mendapatkan uangnya kembali. Jadi dia terkejut, dia pergi ke bank yang bersangkutan dijawab "uang anda hilang" oleh karena bank kami sudah ditutup. Mengapa ditutup? oleh karena bank kami dinyatakan oleh IMF tidak layak untuk tetap berdiri sebagai bank. Lalu nasabah yang menyimpan uangnya di bank ini mengatakan Bagaimana bisa dikatakan bahwa bank itu tidak layak? Oleh karena bank-bank itu beberapa minggu sebelumnya itu masih memasang iklan di berbagai koran dengan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor-kantor akuntan publik dunia seperti ketika itu Arthur Anderson, Credit Suisse, lah itu...Price WaterhouseCoopers, KPMG itu menandatangani.

Akibatnya, orang-orang yang diluar 16 bank ini kan lalu berfikir. Jangan-jangan nanti bank saya juga dinyatakan...walaupun diaudit segala bagus, jangan-jangan dinyatakan sebagai tidak layak dan ditutup lalu saya kehilangan uang. Apa akibatnya? Akibatnya adalah rush besar-besaran. Jadi bank itu di rush, kalau bank sesehat apapun juga kalau di-rush pasti ambruk.

Saya ingat pada waktu itu Pak Kwik yang begitu banyak masyarakat antri di ATM-ATM mengambil uang ya pak? Ini kejadian rush yang luar biasa pada waktu itu.

Kejadian rush yang luar biasa, dalam kondisi yang sangat panik, Saya tidak tahu apakah anjuran IMF Lucky atau tidak, yang mengatakan bahwa rush ini harus dihentikan.

Cara menghentikannya rush-nya Bagaimana?

Cara menghentikan rush, mengatakan kepada para nasabah supaya dia percaya Kembali. Jadi orang-orang yang merasa itu ditantang, "Anda boleh mengambil uang sesuka Anda, artinya hak milik anda berapa, ya itu akan dibayar segera". Untuk itu kan perlu uang. Jadi uang itu didrop oleh pemerintah. Ya Kalau perlu saya dengar ketika itu bahkan karena meledak sampai mencetak uang dan dropping-nya itu supaya rush berhenti secepat mungkin melalui helikopter segala. Nah, yang di-drop Untuk menghentikan Rush itu jumlahnya 144 triliun.

144 triliun yang di-drop ini apa namanya? oleh karena tidak tidak pernah ada itu. Maka diciptakan sebuah nama khusus untuk membedakan antara kredit lain yang diberikan oleh bank sentral. Nama yang khusus itu adalah bantuan likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Dengan demikian muncullah BLBI sebesar 144 triliun.

Pak Kwik, izin sebentar pak Kwik. ini supaya publik tak betul pak Kwik, berarti 144 triliun yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ini ditujukan untuk mengatasi rush gitu Pak Kwik ya?

Iya. nah memang, jadi dalam 3 hari rush-nya berhenti. Kondisi mulai tenang. Dalam kondisi yang ketenangan itulah BPK melakukan audit dari yang dikeluarkan sebesar 144 triliun.