Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2.271: Baris 2.271:
{{Perundangan ayat|199|2|Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.}}
{{Perundangan ayat|199|2|Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.}}
}}}}}}
}}}}}}
{{Perundangan bab|XI|KEAMANAN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN|
{{Perundangan bagian|Kesatu|Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|200|


}}
{{Perundangan pasal|201|
}}
{{Perundangan pasal|202|
}}}}
{{Perundangan bagian|Kedua|Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|203|
}}
{{Perundangan pasal|204|
}}
{{Perundangan pasal|205|
}}}}
{{Perundangan bagian|Ketiga|Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
"{{Perundangan pasal|206|
}}
{{Perundangan pasal|207|
}}}}
{{Perundangan bagian|Keempat|Budaya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|208|
}}}}}}
{{Perundangan bab|XII|DAMPAK LINGKUNGAN |
{{Perundangan bagian|Kesatu|Perlindungan Kelestarian Lingkungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|209|
}}
}}
{{Perundangan bagian|Kedua|Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Lingkungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|210|
}}
{{Perundangan pasal|211|
}}
{{Perundangan pasal|212|
}}}}
{{Perundangan bagian|Ketiga|Hak dan Kewajiban|
{{Perundangan pasal|213|
}}
{{Perundangan pasal|214|
}}
{{Perundangan pasal|215|
}}
{{Perundangan pasal|216|
}}
{{Perundangan pasal|217|
}}}}
{{Perundangan bagian|Keempat|Sanksi Administratif|
{{Perundangan pasal|218|
}}}}}}
{{Perundangan bab|XIII|PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SARANA DAN PRASARANA LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN|
{{Perundangan bagian|Kesatu|Umum|
{{Perundangan pasal|219|
}}}}
{{Perundangan bagian|Kedua|Pengembangan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor|
{{Perundangan pasal|220|
}}
{{Perundangan pasal|221|
}}}}
{{Perundangan bagian|Ketiga|Pengembangan Industri dan Teknologi Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|222|
}}}}
{{Perundangan bagian|Keempat|Pemberdayaan Industri Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan|
{{Perundangan pasal|223|
}}
{{Perundangan pasal|224|
}}}}
{{Perundangan bagian|Kelima|Pengaturan Lebih Lanjut|
{{Perundangan pasal|225|
}}}}}}
{{Perundangan bab|XIV|KECELAKAAN LALU LINTAS|
{{Perundangan bagian|Kesatu|Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas|
{{Perundangan pasal|226|
}}}}
{{Perundangan bagian|Kedua|Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas|
{{Perundangan pasal|227|
}}
{{Perundangan pasal|228|
}}
{{Perundangan pasal|229|
}}
{{Perundangan pasal|230|
}}
{{Perundangan pasal|231|
}}
{{Perundangan pasal|232|
}}
{{Perundangan pasal|233|
}}}}
{{Perundangan bagian|Ketiga|Kewajiban dan Tanggung Jawab|
{{Perundangan pasal|234|
}}
{{Perundangan pasal|235|
}}
{{Perundangan pasal|236|
}}
{{Perundangan pasal|237|
}}
{{Perundangan pasal|238|
}}
{{Perundangan pasal|239|
}}}}
{{Perundangan bagian|Keempat|Hak Korban|
{{Perundangan pasal|240|
}}
{{Perundangan pasal|241|
}}}}}}
-break-
-break-