Alun-alun Tugu, Kota Malang

Revisi sejak 19 September 2023 14.06 oleh Adminjavasatu (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sejumlah pembangunan-pembangunan yang terjadi di Kota Malang tak luput dari kontroversi yang bermunculan di media sosial. Beberapa titik yang santer terjadi adalah mengenai perubahan tampilan Alun-alun Tugu, Kota Malang.

Peletakkan batu pertama atas proyek revitalisasi Alun-alun Tugu dilakukan pada Jumat (16/6/2023). Saat itu, Wali Kota Malang bersama dengan Ketua TP PKK Kota Malang menandai dimulainya pembangunan taman.

Pengerjaan akan memakan waktu hingga 120 hari kerja, atau 4 bulan.

Dari Masa ke MasaSunting

Perjalanan Revitalisasi Alun-alun Tugu
No Waktu Tahapan Momen Tampilan Pagar Masa Pemerintah
Masa Penjajahan Belanda
1 1919 Pembangunan oleh Belanda Penghormatan kepada Gubernur Jenderal Jaan Pieterzoen Coen Hanya tanah lapang & taman Tidak ada H I Bussemaker (Belanda)
Masa Orde Baru
2 17 Agu 1946 Peresmian ke-1 Peletakkan batu pertama oleh Soekarno dan A.G. Suroto

versi lain: Wakil Gubernur Jawa Timur, Doel Arnowo dan disaksikan oleh M Sardjono Wiryohardjono yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Malang.[1]

Ditambah Tugu M. Sardjono Wiryohardjono
3 1953 Peresmian ke-2 oleh Sukarno.[2] -
Pasca Reformasi
4 14 Des 2014 Pemasangan bunga plastik dalam taman Ditambah bunga plastik Ada Mochamad Anton
5 2016 Peletakkan 3 batu penanda tokoh KNIL
6 29 Apr 2019 Rencana pembongkaran bunga plastik - Ada Sutiaji
7 28 Des 2021 Membahas penghilangan pagar oleh Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto.[3]
8 Mar 2023 Komisi C DPRD Kota Malang menargetkan jadwal pengerjaan dilakukan
9 9 Jun 2023 Kontrak kerja revitalisasi
10 12 Jun 2023 Surat perintah pengerjaan revitalisasi diberikan
11 16 Jun 2023 Peletakkan batu pertama Pagar mulai dibongkar Tidak ada
12 5 Jul 2023 Pengangkatan 3 batu penanda tokoh KNIL (terpasang 2016)
13 11 Agu 2023 Pengrusakan pagar proyek revitalisasi & penjarahan barang proyek

Perbedaan mencoloknya adalah, hilangnya pagar taman sehingga tidak ada lagi pembatas yang melingkar. Tidak hanya pada taman, penghilangan juga terjadi pada pagar Balai Kota Malang.