I Wayan Dasna

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Prof. Drs.
I Wayan Dasna
M.Si., M.Ed., Ph.D.
Latar belakang akademis
Alma materUniversitas Negeri Malang
Karya akademis
Disiplin ilmuKimia Koordinasi dan Material Berlapis
Karya terkenalPengembangan dan Prospek Kimia Koordinasi di Indonesia

Guru Besar Bidang Kimia Koordinasi dan Material Berlapis di Departemen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Orasi Ilmiah[sunting | sunting sumber]

PENGEMBANGAN DAN PROSPEK KIMIA KOORDINASI DI INDONESIA

(pada pengukuhan Guru Besar di Universitas Negeri Malang, 5 Oktober 2023)

Bidang Kimia Koordinasi mempelajari metode sintesis (membuat) senyawa Kimia yang disebut senyawa koordinasi, mengkaji struktur molekulnya dan menyelidiki pemanfaatannya dalam kehidupan. Senyawa Koordinasi ini dapat digunakan sebagai zat warna, zat antibakteri, zat antijamur, obat-obatan, dan juga sebagai katalis dan bahan energi terbarukan. Kajian struktur pada Kimia Koordinasi disamping dapat mengetahui pengaruh stuktur molekul zat terhadap sifat fisiko-kimianya juga dapat mengetahui keindahan dan keunikan struktur kimia suatu zat dalam kisi-kisi kristalnya.

Promovendus setelah mendalami Kimia Koordinasi di ITB dan Universite de Rennes1, Rennes, Prancis saat ini mengembangkan riset Kimia Koordinasi untuk zat antibakteri dan bahan katalis. Pada 3 tahun terakhir promovendus dengan tim risetnya dari Kelompok Bidang Keahlian Kimia Anroganik (Dosen dan mahasiswa) sudah mendepositkan 19 senyawa koordinasi baru yang telah di-refinement strukturya pada CCDC (https://www.ccdc.cam.ac.uk/structures/) yang merupakan lembaga yang mengelola database struktur senyawa-senyawa kimia di dunia. Senyawa-senyawa Koordinasi itu masih terus diselidiki potensi penggunaannya sebagai bahan antibakteri Staphylococcus aureus (gram-positive) dan Salmonella typhi (gram-negative). Zat yang mempunyai sifat antibakteri yang kuat akan digunakan sebagai zat antibakteri dalam kehidupan sehari-hari seperti pada cat atau kebutuhan rumah tangga. Selain itu akan diselidiki juga sifat antijamurnya yang akan diaplikasikan pada pengawetan kayu. Sejauh ini senyawa-senyawa kompleks yang sudah ditemukan adalah senyawa kompleks yang mengandung ion logam Zn(II), Co(ll), Ni(ll), Cu(II), Cd(II), Mn(II), dan Ag(1) dengan ligan-ligan o-aminapiridina, m-aminapiridina, dan p-aminapridina serta ligan-ligan yang berfungsi sebagai ion pengimbang dari ion dicyanamida, tiosianat, dan tungstat.

Kimia Koordinasi dibelajarkan kepada hampir semua mahasiswa S1 di Indonesia sehingga para mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang Kimia Koordinasi. Mahasiswa yang mengambil tugas akhir Kimia Koordinasi di UM dalam 3 tahun terakhir ini masih sedikit mungkin karena menganggap bidang ini agak sulit dipelajari. Bagian materi yang perlu belajar secara khusus adalah penentuan struktur senyawa koordinasi dengan Single Crystal X-ray Diffraction (SC-XRD). Dulu, untuk analisis ini dilakukan di luar negeri sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui kebaruan struktur senyawa kompleks. Saat ini UM telah mempunyai alat ini, satu-satunya di Indonesia, sehingga penelitian pada bidang ini bisa lebih cepat. Oleh sebab itu, para pengajar Kimia Koordinasi perlu mengubah pendekatan perkuliahannya dari porsi kajian teoritik yang padat digeser ke pendekatan aplikasinya. Misalnya kajian aplikasi suatu senyawa koordinasi diberikan dahulu, baru kepada strategi membuatnya, kajian struktumya, dan baru pada teori-teori yang melandasinya sehingga Kuliah Kimia Koordinasi ini menjadi lebih menarik dan diminati mahasiswa. Jika banyak penelitian pada bidang ini maka akan banyak senyawa koordinasi baru yang ditemukan di Indonesia.

Alat SC-XRD yang dimiliki UM juga perlu diberdayakan oleh para peneliti bidang Kimia Koordinasi dari seluruh Indonesia. Alat yang mahal ini memiliki waktu penggunaan tertentu sehingga harus produktif. Oleh sebab itu, komunikasi dan kerjasama para peneliti dan pengajar Kimia Koordinasi dan seluruh lembaga Riset dan perguruan Tinggi di Indonesia sangat diperlukan. Dengan adanya alat ini di UM, penelitian tentang kristalografi khususnya untuk senyawa koordinasi diharapkan dapat berkembang dan maju untuk mengejar ketinggalan dari para peneliti dari negara-negara lain.

Alat SC-XRD yang dimiliki UM, satu-satunya di Indonesia, saat ini ada di lab Terpadu UM di Gedung A-19. Untuk pemberdayaan alat ini, kerjasama para peneliti kristalografi dari seluruh Indonesia sangat diharapkan.