Modernisme
Modernisme ialah konsep yang berhubungan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya pada zaman modern. Konsep modernisme ini meliputi banyak bidang ilmu (termasuk seni dan sastra) dan setiap bidang ilmu tersebut memiliki perdebatan mengenai apa itu 'modernisme'. Walaupun demikian, 'modernisme' pada umumnya dilihat sebagai reaksi individu dan kelompok terhadap dunia 'modern', dan dunia modern ini dianggap sebagai dunia yang dipengaruhi oleh praktik dan teori kapitalisme, industrialisme, dan negara-bangsa.
Modernisme seni di Eropa
Modernisme seni di Eropa telah dimulai sejak tahun 1800-an. Pada era ini, ditemukan teori relatifitas, dimulainya industrialisasi serta ilmu pengetahuan sosial yang memancing gaya – gaya baru dalam bidang seni. Pergerakan seni pada era ini sejalan dengan hal – hal di atas, gebrakan – gebrakan dapat terlihat pada 15 tahun pertama abad ke 19. Bisa dilihat dari munculnya gaya lukisan abstrak ekspresionis pada tahun 1903 yang dipelopori oleh Wassily Kandinsky dan bangkitnya cubism pada tahun 1908 yang dipelopori Pablo Picasso dan Georges Braque. Di awal Perang Dunia ke 1, tekanan dan ketidaknyamanan keadaan sosial yang terjadi seperti saat Revolusi Rusia, telah memunculkan pergerakan – pergerakan radikal dalam seni yang menolak kebiasaan – kebiasaan lama. Dimulai ketika Komposer ternama Rusia Igor Stravinsky pada tahun 1913 mencoba memunculkan pertunjukan yang menunjukan manusia yang menjadi korban, serta Pablo Picasso dan Paul Matisse yang menolak sistem perspektif traditional yang menjadi ciri khas lukisan terstruktur, hal seperti ini bahkan belum pernah dilakukan oleh para pelukis impresionis sekelas Cezanne sekalipun. Inilah yang mulai memperjelas apa yang sebenarnya diistilahkan sebagai “Modernism”, yaitu penolakan serta pergerakan terhadap kesederhanaan gaya Realis dalam literature dan seni, serta mengubah tonality dalam musik.
1920, Modernisme yang pada era sebelum perang hanyalah sebuah efek minoritas mulai menegaskan dirinya sebagai hal yang dapat mengubah zaman. Modernisme di eropa terlihat dalam pergerakan – pergerakan seni yang kritis seperti Dadaism dan selanjutnya dalam pergerakan kontruktivisme seperti Surealisme, seperti juga dalam pergerakan –pergerakan kecil seperti Bloomsburry Group (kelompok pelajar Bohemian di Inggris). Masing masing pergerakan ini menunjukan metode – metode baru untuk menghasilkan hasil yang baru. Gaya – gaya yang muncul, terutama Surealis, Cubis, Ekspresionisme, Fauvisme, Futurisme serta Leninisme secara cepat diadopsi daerah daerah luar yang jauh dari daerah asalnya.
Yang cukup menonjol peranannya serta tidak dapat dilupakan ialah 2 kelompok besar era Modernisme yang menggusung kuat Modern art di Eropa dan belakangan diadopsi sampai ke Amerika, berbeda dengan gaya – gaya di atas yang lebih berkategori anti – art, 2 Kelompok ini lebih dikenal sebagai pengembang ide – ide baru yang berkaitan dengan seni, arsitektur, desain dan pendidikan seni. 2 Kelompok ini ialah Bauhaus (Jerman) dan de Stijl (Belanda) Pada tahun 1930, Modernism di Eropa telah memperoleh posisi penting baik dalam politik dan seni. Namun, Modernisme sendiri pada saat ini telah sedikit banyak berubah. Banyak reaksi yang mengatakan Modernism setelah tahun 1918 bersifat keterlaluan, tidak masuk akal serta lebih emosional. Pada periode setelah perang dunia Modernism kembali berbelok ke arah sitematisasi serta nihilism, seperti terlihat pada gerakan yang paling paradigmatis yaitu Dada.
Gerakan utama
Dalam era Modernisme di Eropa, dua gerakan yang dapat dibilang menjadi pergerakan utama ialah Bauhaus di Jerman dan de Stijl di Belanda.
Bauhaus yang dalam bahasa Jerman berarti “Architecture House “ ialah sekolah seni dan arsitektur yang berdiri di Jerman dari tahun 1919 s/d 1933 sebelum pindah ke Amerika, gaya desain Bahaus menjadi salah satu gaya paling berpengaruh dalam gaya arsitektur serta interior era Modernisme di eropa. Beberapa tokoh terkenal dari Bauhaus ialah Gropius, Adolf Meyer, Mart Sam dan Marcel Breuer lewat karya karyanya yaitu “Wasilly Chair”, “Chicago Tribune Tower” dan “Cantilever Chair”.
Pergerakan lainnya adalah de Stijl di Belanda, de stijl ialah pergerakan seni di Belanda yang dimulai tahun 1917 belakangan gaya de Stijl-lah yang akan banyak memengaruhi gaya desain dari Bauhaus, de Stijl dikenal juga dengan nama neoplasticism. Pada awalnya de Stijl ialah sebuah jurnal yang dipelopori oleh seorang pelukis dan kritikus seni Theo van Doesburg, baru kemudian Piet Mondrian, Bart van Der Leck, Gerrit Rietvield, J.J.P Oud dan seniman seniman lainnya bergabung dalam de Stijl. Filosofi seni yang menjadi dasar pekerjaan kelompok ini ialah “New Plastic Art”. De Stijl sedikit banyak terpengaruh oleh gaya cubisme, mysticism serta ideal geometric dari golongan neoplatonic . Para seniman de Stijl coba mengekspresikan keidealan impian serta keharmonisan spiritual serta tatanan dengan cara mengajukan suatu abstraksi dan keuniversalan dengan menyederhanakan bentuk dan warna dalam desain – desain mereka. mereka menyederhanakan susunan visual berdasar arah vertikal dan horisontal, dan memakai hanya warna pokok serta hitam putih. Hal tersebut dapat dilihat dalam beberapa contoh karya mereka, seperti “Rietvield Schroeder House serta Red Blue Chair” . Gaya de Stijl seperti yang telah disebutkan di awal, telah memengaruhi gaya dari Bauhaus serta gaya arsitektur Internasional, dan juga gaya desain interior dan fashion desain dunia.