Surjani Wonorahardjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wiki Javasatu
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40: Baris 40:
| influences        = <!--must be referenced from a third-party source-->
| influences        = <!--must be referenced from a third-party source-->
| era                =  
| era                =  
| discipline        = <!--major academic discipline – e.g. Physicist, Sociologist, New Testament scholar, Ancient Near Eastern Linguist-->
| discipline        = Kimia Analitik Material
| sub_discipline    = <!--academic discipline specialist area – e.g. Sub-atomic research, 20th-century Danish specialist, Pauline research, Arcadian and Ugaritic specialist-->
| sub_discipline    = <!--academic discipline specialist area – e.g. Sub-atomic research, 20th-century Danish specialist, Pauline research, Arcadian and Ugaritic specialist-->
| workplaces        = <!--full-time positions only, not student positions-->
| workplaces        = <!--full-time positions only, not student positions-->
Baris 46: Baris 46:
| notable_students  =  
| notable_students  =  
| main_interests    =  
| main_interests    =  
| notable_works      =  
| notable_works      = Transformasi Biomaterial: Pendekatan Kimia Analitik Hijau Untuk Aplikasi Berkelanjutan di Alam
| notable_ideas      =  
| notable_ideas      =  
| influenced        = <!--must be referenced from a third-party source-->
| influenced        = <!--must be referenced from a third-party source-->

Revisi per 4 Oktober 2023 15.07

Prof. Dra.
Surjani Wonorahardjo
Ph.D.
Latar belakang akademis
Alma materUniversitas Negeri Malang
Karya akademis
Disiplin ilmuKimia Analitik Material
Karya terkenalTransformasi Biomaterial: Pendekatan Kimia Analitik Hijau Untuk Aplikasi Berkelanjutan di Alam

Guru Besar Bidang Kimia Analitik Material

Jurnal

Transformasi Biomaterial: Pendidikan Kimia Analitik Hijau Untuk Aplikasi Berkelanjutan di Alam

Isi Jurnal

Transformasi Biomaterial: Pendekatan Kimia Analitik Hijau Untuk Aplikasi Berkelanjutan di Alam

Prof. Dra. Surjani Wonorahardjo

PhD Guru Besar Bidang Kimia Analitik Material

Ilmu kimia mempelajari alam raya yang maha luas ini dari sudut pandang partikel terkecilnya, yang membentuk material yang kita dapati dalam kehidupan. Baik material hayati maupun non-hayati dianalisis dan dipaparkan untuk menjawab pertanyaan "apa" yang berarti entitas kimia yang meliputi unsur, senyawa, ion, partikel dan lain-lain, dan juga "berapa jumlahnya. Bukan hanya itu, pertanyaan mengenai struktur dan dinamika moclekuler juga akan muncul. Pertanyaan selanjutnya adalah "bagaimana", dimana diperlukan metode metode baru untuk dikembangkan, dan "mengapa" yang dapat menjelaskan alasan mendasar dari semua fenomena yang ada. Salah satu contoh yang dekat dengan kehidupan, adalah dalam hal analisis kopi, minuman yang sehari-hari ada dan sebenarnya merupakan miniatur sistem keseimbangan yang sangat indah di alam. Senyawa senyawa kimia yang ada berdampingan satu sama lain dengan konfigurasi yang khas memberikan citarasa kopi yang disukai. Perbedaan-perbedaan cita rasa yang ada antar kopi robusta, arabika, kopi lanang, misalnya, dapat dilihat dari perbedaan komposisi senyawa kimianya. Kesatuan komponen-komponen ini merupakan karakter kopi yang diberikan alam, dan menusia dapat menambahkan karakter baru sesuai dengan selera jaman. Bagaimana komposisi senyawa kimia ini berubah pada saat biji kopi dipanggang, diseduh, atau ditambah susu dan gula dan vanilla, coklat, kayu manis, merupakan tantangan kreativitas manusia. Juga pada akhimya semua itu adalah tantangan ilmu biologi, kedokteran, bioteknolog, neurosains, pertanian, bahkan tantangan bisnis juga. Namun pertanyaan-pertanyaan mendasar apa-berapa-bagaimana-mengapa ini sangat membuat sains berkembang, termasuk kimia analitik yang masuk ke lapangan aplikasi yang sangat luas, mendalam, dan juga beragam.

Termasuk salah satu tugas kimia analitik adalah memetakan masalah alami yang tidak kelihatan, misalnya interaksi tritropik yang melibatkan "isyarat kimia" yang melibatkan tumbuhan inang dan hama serta parasitoidnya. Isyarat ini berupa kumpulan senyawa yang berperan untuk memanggil serangga predator khas hamanya untuk datang memakan telur hama ini. Interaksi semacam ini khas untuk masing-masing sistem. Isyarat kimia yang khas ini dapat dianalisis dan juga ditiru, untuk pengembangan bioatraktan yang aman dan hijau di masa depan. Kimia analisis mengolah metode-metode untuk meniru cara alam berdinamika Langkah selanjutnya adalah mengembangkan metode analitik untuk mengawal proses-proses yang ada termasuk pemecahan masalah bersama di bidang pertanian, memilih transformasi biomaterial yang tetap "hijau" dengan segala atributnya. Pembuatan tiruan alami bioatraktan melibatkan transformasi silika yang ada dalam sekam padi menjadi silika baru dengan metode Sol-Gel yang memungkinkan pengaturan sifat permukaan dari material yang baru.

Potensi merubah sifat permukaan ini sangat diperlukan dalam aplikasi material hasil transformasi. Selain sebagai pelepas senyawa-senyawa isyarat kimia dan pelepas lambat pupuk di tanah (slow) releaser), material ini dapat berfungsi sebagai penangkap logam berat, agen pemisah pigmen alam seperti fungsi fasa diam dalam kromatografi, pengikat senyawa organik yang tidak diinginkan di air, penangkap bakteri untuk membersihkan air, serta tempat imobilisasi partikel berguna untuk proses-proses biologis seperti beberapa jenis enzym. Dalam keadaan amobil, enzym masih mempunyai aktivitas. Sifat aktif permukaan dapat diatur dan disesuaikan dengan tujuan aplikasi. Kunci kebagusan transformasi material terletak pada smua prosesnya yang aman, dan sifat-sifat material barunya. Laporan ilmiah mengenai hasil-hasil ini telah dimuat di beberapa jurnal internasional terindeks dan berfaktor dampak, mapun dalam bentuk buku ilmah populer serta beberapa monograf untuk berbagai sistem yang sangat bergantung pada metode-metode kimia analitik. Tentu saja masih banyak hal yang perlu dilakukan di tingkat riset dasar ini, terutama untuk mendekatkan hasil-hasil ini ke dunia industri.

Kimia analitik lingkungan juga merupakan wilayah besar yang selalu dikembangkan seiring dengan perkembangan metode-metode baru dan transformasi material yang aman, sambil menyelaraskan langkah sesuai dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sustainable Deveopment Goals) dan menjadi tugas semua institusi. Semua perlu terlibat dan memperhatikan alam serta melindunginya. Untuk itu etika menjadi hal penting dewasa ini. Aspek etika dalam sains seharusnya sudah menjadi bahasan yang menyertai pendidikan sains sejak usia dini, dan masuk dalam kurikulum pendidikan sans serta pendidikan kimia di perguruan tinggi. Ajakan untuk melihat alam lewat segala sesuatu yang terjadi, adalah seperti ajakan untuk melihat wajah alam yang cerminan dari wajah kita bersama, dan darinya masa depan kita bersama dapat terpikirkan Pendidikan di masa depan memang sarat akan konsep- konsep holistik walaupun dimulai dan kimia analitik yang kajiannya sangat sempit namun bermanfaat sampai kapanpun.